Menuju konten utama

Demokrat Klaim Tolak Ajakan Deklarasikan Capres pada April 2018

Dede Yusuf menyatakan DPP Partai Demokrat tidak akan mengubah jadwal deklarasi pernyataan dukungan terhadap calon presiden (capres). Deklarasi itu akan dilakukan pada Juni 2018.

Demokrat Klaim Tolak Ajakan Deklarasikan Capres pada April 2018
Politikus Partai Demokrat Dede Yusuf. Antara foto/akbar nugroho gumay.

tirto.id - Politikus Demokrat, Dede Yusuf Efendi mengklaim partainya pernah diminta oleh "pihak eksternal" untuk mendeklarasikan dukungan ke sosok capres tertentu pada bulan April 2018.

Tapi, Ketua Departemen Koordinasi Kesejahteraan Rakyat DPP Partai Demokrat tersebut menyatakan partainya menolak permintaan itu. Sebab, menurut Dede, Demokrat sudah memutuskan deklarasi dukungan akan dilakukan pada Juni 2018.

"Demokrat dalam rapimnas kemarin selalu mengatakan, tunggu bulan Juni. Jadi bukan tunggu bulan April," kata Dede di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta Pusat, pada Senin (9/4/2018).

Tentang siapa "pihak eksternal" tersebut, Dede enggan menyebutkannya secara rinci. Ia hanya menyatakan pihak tersebut adalah salah satu dari partai-partai yang telah melakukan komunikasi dengan Demokrat perihal Pilpres 2019.

"Jadi kalau kawan-kawan menanyakan siapa yang mengajak, ya yang mengajak pasti yang menginginkan bulan April. Tinggal dicari saja," kata Dede.

Dede menambahkan saat ini Demokrat lebih berfokus melakukan penguatan konsolidasi kader dan mengerek kembali elektabilitas partai dengan memanfaatkan popularitas tokoh-tokohnya. Ia juga menilai deklarasi di bulan Juni tidak akan membuat partainya ketinggalan gerbong.

"Kita tahu DCS [Daftar Calon Sementara] di Juni [ditetapkan], DCT [Daftar Calon Tetap] Agustus. Kemudian penetapan calon itu September [2018], artinya kami juga harus benar-benar menghitung diri kami masing-masing, jangan sampai seperti ikut-ikutan," kata Dede.

Partai Anggota Baru Koalisi Jokowi Menurut Golkar

Pada hari ini, Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto memberi isyarat tentang partai yang akan segera bergabung dengan koalisi pendukung Jokowi di Pilpres 2019.

"Partai biru akan merapat," kata Airlangga di Istana Negara, pada Senin sore.

Dia menyatakan hal ini sebagai tanggapan terhadap pertanyaan wartawan terkait dua partai yang disebut Ketua Umum PPP, Romahurmuzy akan mendukung Jokowi, pada bulan ini. Pernyataan Airlangga membuka spekulasi tentang langkah Demokrat bergabung dengan koalisi Jokowi.

Sedangkan Ketua DPP Golkar Bidang Legislatif, Eksekutif dan Lembaga Politik, Yahya Zaini menyebut PKB dan PAN sebagai dua partai yang akan bergabung menjadi pendukung Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019.

"Ya kan memang dari partai pemerintah tinggal PAN dan PKB yang belum menentukan dukungan. Tentu saja dua partai itu (yang akan dukung Jokowi)," kata Yahya kepada Tirto, pada hari ini.

PAN merupakan partai yang juga identik dengan warna biru. Partai ini memiliki bendera berwarna putih dan lambang matahari berwarna biru. Dalam acara resmi, jaket partai PAN berwarna biru.

Yahya mengklaim dukungan dari kedua partai tersebut berkat komunikasi intensif dari para ketua umum lima partai yang telah mendeklarasikan diri mendukung Jokowi terlebih dulu.

"Semuanya komunikasi terus dengan intens," kata Yahya.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari M. Ahsan Ridhoi

tirto.id - Politik
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Addi M Idhom