tirto.id - Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengklaim laporan Asian Sentinel tentang skandal Century merupakan fitnah. Dia menyatakan kesimpulan itu diperkuat oleh hasil penelusuran yang dilakukan oleh Tim Investigasi bentukan Partai Demokrat. Tim tersebut bekerja di bawah pimpinan Hinca.
"Kami sudah lakukan melakukan investigasi di Hongkong, California, Mauritius, tentang pemberitaan Asia Sentinel yang fitnah. Kami memiliki niat merawat kemerdekaan pers, kami memiliki niat menjaga demokrasi. Dan kami menyelesaikan secara aturan pers," kata Hinca saat memaparkan hasil investigasi itu di depan seluruh caleg dari Partai Demokrat, di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu sore (11/11/2018).
Penjelasan Hinca tersebut disampaikan pada hari kedua kegiatan pembekalan caleg Partai Demokrat di Pemilu 2019.
Demokrat melakukan investigasi setelah laporan Asia Sentinel mengaitkan skandal korupsi Century dengan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Petinggi Demokrat sebelumnya juga telah membantah tudingan dalam laporan yang dirilis laman media berbasis di Hongkong itu.
Hinca menjelaskan perkara perdata antara J Trust Bank dan Wenston International Capital—kasus yang menjadi rujukan Asia Sentinal saat menyebut SBY terlibat di kasus Century—, sama sekali tidak menyebut nama SBY dan Partai Demokrat sebagai pihak yang berperkara.
"Karena itu, pemberitaan Asia Sentinel yang menyebut Presiden SBY dan Partai Demokrat terlibat kejahatan korupsi adalah fitnah," kata Hinca.
Hinca menbambahkan tim investigasi Demokrat menemukan tujuh bagian dalam berita Asia Sentinel yang berisikan opini tanpa bukti, yaitu: judul, alinea 1, alinea 3, alinea 11, alinea 16, alinea 17, dan alinea 18.
"Kasus Bank Century ini adalah kasus lama, masih saja diungkit. Kasus Bank Century sudah selesai. Jika masih ada yang goreng, kami akan tempuh langkah hukum," kata Hinca.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Addi M Idhom