tirto.id - Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani menilai Februari 2023 sebagai bulan yang paling tepat untuk deklarasi capres dan cawapres bagi Koalisi Perubahan. Menurutnya, deklarasi capres dan cawapres Koalisi Perubahan tidak boleh terlalu cepat dan terlalu lambat demi memenangkan kontestasi Pemilu 2024.
"Karenanya tak boleh terburu-buru tapi juga tak boleh terlambat. Terkait tanggal belum ada pembicaraan, namun bulan Februari setahun sebelum pemilu adalah waktu yang dipandang pas," kata Kamhar Lakumani dalam keterangan tertulis pada Selasa (17/1/2023).
Adapun nama yang diajukan, Partai Demokrat belum berubah pikiran, tetap pada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Terkait nama yang digadang-gadang berpasangan dengan Mas Anies belum ada perubahan dan pembahasan baru," ujarnya.
Demokrat berpandangan bahwa deklarasi Koalisi Perubahan pada saatnya nanti akan menjadi perubahan dari masa Pemilu 2024. Karena figur cawapres pendamping Anies Baswedan selain memiliki modal elektabilitas yang memadai, juga mesti representasi aspirasi perubahan.
"Figur yang konsisten menyuarakan aspirasi perubahan, anti tesis penguasa bukan merupakan bagian dari atau beririsan dengan penguasa sekarang," jelasnya.
Demokrat juga memberi syarat dalam penentuan capres dan cawapres nantinya harus diikuti dengan bakal struktur pemerintahan yang kokoh.
"Selain tuntas kesepamahan yang terbangun dalam hal capres dan cawapres, juga mesti tuntas terkait format pemerintahan kedepan dan pembagian tugas termasuk dalam hal pembiayaan pemenangan," pungkasnya.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Bayu Septianto