tirto.id - Partai Demokrat menduga ada aktor yang menunggangi pemberitaan media asing Asia Sentinel berjudul Indonesia's SBY Government: Vast Criminal Conspiracy.
Dugaan itu disampaikan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan. Menurut Hinca, kemungkinan itu muncul karena pemberitaan yang dipersoalkan dari Asia Sentinel muncul jelang dimulainya Pemilu 2019.
"Yang berkompetisi capres itu Pak Jokowi sama Pak Prabowo, tapi yang tiap hari digebukin ini Demokrat dan Pak SBY terus. Kami menengarai ini ditunggangi. Jadi ini tidak lagi murni soal kebebasan pers," ujar Hinca di Kantor Dewan Pers, Jakarta, Senin (17/9/2018).
Artikel Asia Sentinel yang dipermasalahkan mengungkap skandal pencurian uang pembayar pajak senilai 12 miliar dolar AS yang diduga dilakukan rezim pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Laporan itu ditulis John Berthelsen dan dipublikasikan Asia Sentinel, Selasa (11/9/2018). Berthelsen mengungkap dugaan tersebut berdasarkan laporan penyelidikan setebal 488 halaman yang diajukan ke Mahkamah Agung Mauritian. Sebanyak 30 pejabat pun diduga terlibat dalam skandal yang bermula dari kasus Bank Century, termasuk Wakil Presiden RI periode 2009-2014 Boediono.
Berthelsen juga menyebut aliran dana skandal Bank Century yang ramai pada 2009 lalu masuk ke kas Partai Demokrat. Ia menulis: "Pendirian dan bangkrutnya PT Bank Century TBK diduga menjadi pusaran sebagian besar kasus yang dimuat dalam laporan tersebut. Pailit pada 2008, Bank Century akrab dikenal sebagai "bank-nya SBY" karena diyakini menyimpan dana gelap yang terkait dengan Partai Demokrat."
Kejar Penyebar Berita
Hinca juga berkata akan mengejar pihak-pihak yang menyebarkan artikel Asia Sentinel tanpa konfirmasi. Selain itu, ia meminta politikus di luar Demokrat tidak lagi menyebarkan pemberitaan soal artikel Asia Sentinel.
"Jika ini bukan produk pers tentu kan tidak perlu mendapat perlindungan pers. Karena itu saya minta para politikus di luar Demokrat hentikan untuk bully dan goreng-goreng ini karena hanya membuat kegaduhan," ujar Hinca.
Eks Ketua Umum PSSI itu menyebut persoalan Century telah selesai lama. Karena itu, menurutnya, tak perlu lagi ada pengungkitan kasus Century.
"Jadi kalau orang indonesia atau politisi membuka-buka kasus ini lagi, dia tidak paham betul atau sudah mulai kehilangan akal sehat untuk beradu kompetisi, ide dan gagasan. Siapapun anda politisi di luar Demokrat yang goreng ini hentikan," ujarnya.
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Maya Saputri