Menuju konten utama

Demokrat Bantah Nama Ibas Disebut di Kamus E-KTP Setya Novanto

Nama Ibas disebut dalam kamus kasus e-KTP milik Setya Novanto, Partai Demokrat menyampaikan sanggahan atas tuduhan tersebut.

Demokrat Bantah Nama Ibas Disebut di Kamus E-KTP Setya Novanto
Ketua Fraksi Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono menghadiri rapat darurat di Kantor DPP Partai Denmokrat, Jakarta Pusat, Rabu (3/1/2017). tirto.id/Andrey Gromico.

tirto.id -

Ketua Bidang Hukum dan Advokasi DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyangkal keterlibatan putra kedua Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, Edhie Baskoro Yudhoyono (EBY) atau kerap disapa Ibas dalam proyek korupsi pengadaan KTP elektronik (e-KTP). Ia merasa tidak mungkin nama Ibas dikaitkan dengan proyek yang merugikan negara hingga Rp2,3 triliun tersebut.

Hal ini dikatakan Ferdinand setelah menemani SBY melaporkan pengacara Novanto di Bareskrim Mabes Polri hari Selasa (6/2). Ferdinand meyakini tulisan dalam buku catatan hitam yang juga disebut kamus kasus e-KTP itu bukan nama Ibas.

"Itu 'kan hanya tulisan yang ditebel-tebelin, kita tidak tahu itu nama Ibas atau nama siapa, bisa saja nama 'Abas', terus ditebel-tebelin, apalagi Setnov ini 'kan sekarang lagi mengejar, jadi justice collaborator ya, tentu dia akan berupaya melakukan apa saja," dalih Ferdinand.

Buku hitam Novanto itu berisi catatan pribadi yang sering dibawa terdakwa korupsi KTP elektronik itu saat persidangan. Dalam buku itu tertera sejumlah nama anggota DPR, salah satunya Ibas. Keterlibatan Ibas masih belum jelas karena Novanto maupun Firman tak mau memberi penjelasan.

Menurut Ferdinand, Ibas tidak mungkin terlibat dalam proyek KTP elektronik karena tidak berada di Komisi II DPR yang bertugas menjalankan proyek itu. Posisi Ibas saat proyek KTP elektronik sebagai anggota di Badan Anggaran DPR dan anggota Komisi I yang membidangi hubungan luar negeri, pertahanan, dan informasi dan komunikasi.

"Jadi yang dituliskan kemaren itu, itu kita anggap omong kosong aja dan itu bukan Mas Ibas, karena Mas Ibas sama sekali tidak terkait dengan e-KTP," tegas Ferdinand lagi.

SBY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat juga merasa putranya difitnah. Meski begitu, ia membiarkan Ibas untuk mengadu sendiri ke kepolisian jika memang diperlukan. SBY sangat menghargai Ibas untuk menggunakan sendiri haknya.

"Mari kita berikan jalan juga untuk seorang EBY mendapatkan keadilannya," kata SBY saat konferensi pers di DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi 41, Jakarta.

Terdakwa kasus dugaan korupsi pengadaan e-KTP Setya Novanto disebut memiliki buku kamus memuat nama-nama yang hendak ia ungkap dalam persidangan kasusnya.

Pengacara Novanto, Firman Wijaya, berkata bahwa buku dimaksud ialah catatan yang kerap dibawa kliennya selama menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Firman menganggap buku Novanto itu mirip dengan blackbox di pesawat.

"Saya menyebutnya kalau pesawat itu jatuh pasti blackbox harus dicari. Di dalam kamus hukum ada yang namanya black law dictionary. Bisa saja ini kamus, yang beliau ingin sebutkan di kasus e-KTP," kata Firman usai sidang perkara kliennya di PN Jakarta Pusat, Senin (5/2/2018).

Firman enggan mengungkap siapa kemungkinan nama-nama yang ada dalam catatan milik kliennya. Menurutnya, waktu untuk Novanto mengungkap siapa saja orang yang terlibat di kasus e-KTP akan segera tiba.

Baca juga artikel terkait KORUPSI E-KTP atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Hukum
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Maya Saputri