tirto.id - Vivo Indonesia menggenjot kapasitas produksi dua kali lipat demi mendongkrak penjualan sekaligus memenuhi kebutuhan ponsel dalam negeri.
Hal itu disampaikan oleh CEO Vivo Indonesia Alan Feng usai peluncuran Vivo V15 di Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (5/3/2019) malam.
"Tahun ini kami menggandakan kapasitas produksi kami," kata Alan, Selasa.
Penambahan kapasitas produksi itu dilakukan di pabrik Vivo Indonesia di Cikupa, Tangerang, Banten, yang saat ini berada di angka 800.000 unit per bulan.
Alan menjelaskan bahwa pertambahan kapasitas produksi ini dapat membuka sekitar seribu lapangan pekerjaan.
Terkait produksi ponsel Vivo di Indonesia, menurut Alan, masih fokus untuk memenuhi permintaan domestik terhadap seri V, seperti V11 Pro dan yang terbaru V15.
Di lain pihak, General Manager for Brand and Activation Vivo Mobile Indonesia Edy Kusuma mengatakan bahwa penambahan kapasitas produksi ini seturut permintaan konsumen.
"Indonesia merupakan pasar penting bagi Vivo," ujarnya.
Adapun pabrik Vivo di Cikupa telah berdiri sejak 2016 yang telah diperluas hingga dua kali lipat pada 2017 untuk menunjang peningkatan kapasitas produksi.
Hingga 2018, pabrik Cikupa berkembang menjadi empat gedung dan akan bertambah dalam beberapa waktu mendatang.
Peningkatan kapasitas produksi ini diimbangi dengan penambahan lini pengecekan untuk memastikan ponsel telah dirakit dengan benar.
Vivo berdasarkan data lembaga riset IDC menempati urutan keempat dalam penguasaan pasar di Indonesia, berada di bawah Samsung, Xiaomi dan Oppo.
Vivo menargetkan menjadi nomor satu untuk industri ponsel di Indonesia dalam tiga tahun ke depan.
Penulis: Genda Omaryhara
Editor: Ibnu Azis