tirto.id - Vivo pada Rabu (13/2/2019) memperkenalkan identitas brand visual baru sebagai representasi inovasi dan karakter perusahaan kepada konsumen global yang juga akan diimplementasikan di market lokal.
Melalui siaran resminya, General Manager for Brand and Activation Vivo Indonesia Edy Kusuma menyatakan, peremajaan identitas visual ini diharapkan mewakili semangat perusahaan untuk terus adaptif terhadap perubahan dan tuntutan konsumen sejalan dengan tantangan di industri smartphone.
"Perubahan ini juga diharapkan dapat memberikan semangat lebih tidak hanya kepada konsumen agar semakin dekat dengan Vivo. Tapi juga memberikan semangat kepada perusahaan untuk selalu memberikan produk-produk yang lebih berkualitas kepada konsumen," tambahnya.
Identitas visual baru itu mencakup logo perusahaan, warna brand Vivo, serta dua jenis font eksklusif, yakni Chinese Language VivoType dan English Language VivoType.
Di lain pihak, Senior Vice President Vivo Spark Ni menjelaskan, Vivo berharap dapat mendefinisikan kembali posisi brand dalam teknologi dan inovasi melalui logo barunya itu.
"Serta mengekspresikan visi dalam menikmati kebersamaan yang luar biasa dengan konsumen muda di seluruh dunia melalui visual yang unik dan semangat kreatif," tambahnya.
Desain Semakin Berkarakter
Desain logo baru Vivo menampilkan garis-garis yang disederhanakan dan sudut dipertajam untuk mencerminkan semangat berwawasan ke depan.
Untuk rancangan logo baru ini, Vivo berkolaborasi dengan Bo Linnemann, desainer asal Denmark yang telah meraih 17 penghargaan Danish Design Prize sekaligus perancang berbagai brand internasional, termasuk Carlsberg, Microsoft, Coca Cola, dan Ikea.
Vivo juga mengubah warna "Vivo Blue" dengan menggunakan warna biru yang lebih tegas (saturated shade). Warna baru ini merupakan hasil studi Vivo untuk lebih memahami kebiasaan dan daya penerimaan visual konsumen terhadap tampilan digital.
Warna biru yang baru ini dianggap lebih menenangkan mata dan menjadi warna latar visual yang ideal untuk memperkuat karakter kreatif dan ekspresif dari Vivo.
Selain itu, Vivo juga mengungkap bahwa dua font barunya guna memastikan keduanya dapat diadaptasi ke berbagai wilayah dan bahasa.
Adapun Chinese Language VivoType dan English Language VivoType masing-masing didesain oleh Qiu Yin dan Bo Linnemann.
Qiu Yin sendiri merupakan ahli desain font Cina dan kaligrafi hard-pen yang memenangi National Chinese Pen Calligraphy Competition 1985 termasuk mendesain font untuk lambang pesta olahraga Asian Games Guangzhou 2010.
"Kami percaya perubahan ini akan membawa sesuatu yang baru dan mengarah ke arah yang lebih positif kepada Vivo secara global di semua sisi," pungkas Edy.
Penulis: Ibnu Azis
Editor: Ibnu Azis