Menuju konten utama

Debat Cawapres: TKN Bebaskan Ma'ruf Amin Menyampaikan Ayat Alquran

Sejak awal sikap TKN memang membiarkan Ma'ruf berdebat sesuai dengan gayanya, termasuk menggunakan ayat Alquran.

Debat Cawapres: TKN Bebaskan Ma'ruf Amin Menyampaikan Ayat Alquran
Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin (tengah) menyampaikan orasi saat menghadiri deklarasi dan pelantikan pendukung "Jokma" Sumut, di Medan, Sumatera Utara, Sabtu (9/3/2019). ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi/hp.

tirto.id - Cawapres nomor urut 01 Maruf Amin diminta untuk melepaskan gayanya “sebagai ulama” saat berdebat dengan Cawapres Sandiaga Uno pada 17 Maret 2019 nanti.

Sebab, menurut Dosen Komunikasi Politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio, selama ini Ma'ruf terkesan tampil sebagai sosok ulama di debat pilpres.

Jika hal itu benar terjadi, Hendri khawatir debat cawapres akan menjadi kurang menarik. Sebab, kata Hendri, Sandiaga akan segan dan sulit menyajikan tontonan menarik dalam debat ketiga.

Namun, Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Usman Kansong mengaku tak akan memperdulikan soal tantangan itu.

Menurut Usman, sejak awal sikap TKN memang membiarkan Ma'ruf berdebat sesuai dengan gayanya, termasuk menggunakan ayat Alquran.

"Kalau ada yang bisa menguatkan dan Pak Kiai [Maruf] mau menggunakan ayat Alquran kan enggak masalah," kata Usman kepada Tirto, Kamis (14/3/2019).

Usman menambahkan, hal itu akan berbuah positif. Dengan penambahan ayat Alquran, argumen Ma'ruf tentu semakin kuat.

Namun, Usman menegaskan, Sandiaga yang menjadi lawan debat boleh menyatakan ketidaksetujuannya.

"Sandi jangan ragu-ragu. Enggak ada masalah, sih," ucapnya lagi.

Akan tetapi, Usman menegaskan bahwa TKN tidak secara sengaja menyuruh Ma'ruf memakai ayat Alquran. Usman menyampaikan, strategi TKN adalah membiarkan Ma'ruf menjadi dirinya sendiri.

"Enggak melanggar aturan kan itu. Kiai dalam kehidupan sehari-hari juga kan memakai ayat Alquran," tegasnya lagi.

Sebelumnya Dosen Komunikasi Politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menyatakan, Ma'ruf Amin perlu menunjukkan penampilan berbeda di Debat Pilpres 2019 jilid ketiga. Menurut Hendri, selama ini Ma'ruf terkesan tampil sebagai sosok ulama di debat pilpres.

"Kalau 'jaketnya' [Ma'ruf] enggak mau dilepas, apa pun yang dilakukan Sandi nanti salah semuanya," kata Hendri di kawasan Gambir, Jakarta, Kamis (14/3/2019).

Dia menilai situasi demikian akan menjadikan debat ketiga monoton. Hendri khawatir Ma'ruf sengaja didorong tampil "apa adanya" sebagai strategi “main aman” di debat pilpres.

"Kalau Kiai Ma'ruf tidak mau melepas 'jaketnya sebagai ulama' itu nanti enggak fair karena Kiai Ma'ruf pasti akan diuntungkan oleh jabatan ulamanya itu," ujar Hendri.

Oleh karena itu, dia berharap Ma'ruf tampil berbeda dari sebelumnya dan menunjukkan kemampuan sesungguhnya dalam debat cawapres.

Hal ini sekaligus untuk membalik anggapan sebagian pihak bahwa Jokowi memilih Ma'ruf sebagai cawapres sekadar untuk menangkis tudingan anti-Islam.

Baca juga artikel terkait DEBAT CAWAPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Politik
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Alexander Haryanto