tirto.id - Restart Premier League 2019/2020 pada Kamis (18/6/2020) dini hari menyimpan sejumlah data dan fakta menarik. Mulai dari dukungan klub-klub Liga Inggris dalam kampanye Black Lives Matter, performa buruk David Luiz dalam laga Manchester City vs Arsenal, hingga gol "hantu" Sheffield United saat melawan tuan rumah Aston Villa.
Kampanye Black Lives Matter di Premier League
Pekan perdana restart Premier League dijadikan platform dukungan untuk kampanye Black Lives Matter. Dalam laga Aston Villa vs Sheffield United dan Manchester City vs Arsenal dini hari lalu, semua pemain dan staf berlutut sebelum sepak mula. Aksi ini dimaksudkan sebagai gestur dukungan terhadap kampanye antirasisme tersebut.
Selain itu, nama di jersi semua pemain diganti dengan slogan "Black Lives Matter" di pekan perdana ini. Klub-klub Premier League juga membordir lencana Black Lives Matter dan dukungan untuk NHS (National Health Service) di jersi mereka. Kampanye ini akan berlangsung dalam 12 pertandingan pertama restart.
Raheem Sterling Cetak Gol Perdana Restart EPL
Gol pertama restart Premier League ternyata tidak terjadi di laga pembuka, tetapi di partai kedua. Duel Aston Villa kontra Sheffield United berakhir imbang tanpa gol 0-0.
Pencetak gol perdana Liga Inggris sejak restart kompetisi adalah Raheem Sterling (Manchester City). Penyerang berkebangsaan Inggris itu mencetak gol perdana City saat membabat Arsenal 3-0.
Sebelum jeda pandemi, gol Premier League terakhir dicetak oleh Harvey Barnes dalam laga Leicester City vs Aston Villa pada 10 Maret lalu.
Gol Raheem Sterling ke gawang Arsenal ini menjadi pencapaian tersendiri untuk sang penyerang. Ini adalah gol perdana Sterling di Liga Inggris pada tahun 2020.
Di lain sisi, gol Sterling tidak akan terjadi tanpa kesalahan David Luiz. Bek asal Brasil ini melakoni performa mengecewakan saat menghadapi City.
Di Stadion Etihad, David Luiz membuat kesalahan yang berbuntut gol, menyebabkan hukuman penalti, dan diberi kartu merah. Di Liga Inggris, kombinasi kesalahan serupa terakhir dilakukan oleh Carl Jenkinson dalam laga West Ham vs Bournemouth pada Agustus 2015.
Menanggapi performa buruknya, David Luiz pun meminta maaf. "Ini kesalahan saya. Tim ini tampil baik, khususnya dengan 10 orang. Pelatih [Arteta] luar biasa, semua pemain juga luar biasa, ini murni kesalahan saya," ucap bek berusia 33 tahun tersebut dikutip BBC.
Gol Hantu di Laga Aston Villa vs Sheffield United
Selain itu, terdapat kejadian unik di Stadion Villa Park sebelum City vs Arsenal. Pada meni 42 laga Aston Villa vs Sheffield United, tim tamu sebenarnya sempat "mencetak gol". Tendangan bebas Oliver Norwood dipeluk Orjan Nyland, namun kiper The Villans menahan bola dalam posisi melewati garis gawang.
Pemain Sheffield United memprotes wasit karena tidak mengesahkan gol tersebut. Namun wasit Michael Olvier tidak menggubrisnya karena teknologi garis gawang tidak menganggapnya gol.
Setelah pertandingan, penyedia teknologi garis gawang, Hawk-Eye meminta maaf atas kejadian tersebut. Mereka menyebut 7 kamera untuk menentukan gol "dalam posisi terhalang". Hawk-Eye mengakui bahwa bola yang dipeluk Nyland sudah melewati garis.
"Tingkat keterhalangan ini belum pernah terlihat dalam lebih dari 9.000 laga yang menggunakan teknologi garis gawang Hawk-Eye," pernyataan perusahaan tersebut dikutip The Guardian.
Terkait kontroversi tersebut, manajer Chris Wilder menanggapinya dengan getir, "Saya tidak tahu harus menangis atau tertawa. Wasit berkata ke saya bahwa dia merasa itu gol. Tetapi tentu dia harus bergantung pada Hawk-Eye [teknologi garis gawang] untuk membuat keputusan."
Penulis: Ikhsan Abdul Hakim
Editor: Fitra Firdaus