tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengklaim laju pertumbuhan ekonomi selama masa pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang sudah memasuki tahun ketiga ini semakin membaik.
“Ekonomi kita yang melambat, kini mulai lebih cepat lagi. Pertumbuhan ekonomi pada 2015 sebesar 4,88 persen sepertinya sudah mencapai bottom-nya,” kata Darmin Nasution, saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (17/10).
Darmin memperkirakan pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun ini akan menembus 5,2 persen, lebih tinggi dari tahun lalu sebesar 5,02 persen. Tak menutup kemungkinan, angka proyeksi itu akan lebih tinggi apabila ekonomi dunia juga membaik.
Selain pertumbuhan ekonomi, tingkat kemiskinan tercatat menurun secara konsisten sejak Maret 2015. Dari sebelumnya berada di level 10,96 pada Maret 2014, kini sudah mencapai 10,64 pada Maret 2017.
Hal yang sama juga terjadi di pergerakan koefisien gini atau gini ratio. Secara konsisten, ketimpangan pendapatan antara si kaya dan si miskin terus menyusut dari Maret 2015 sebesar 0,40 menjadi 0,39 pada Maret 2017.
“Untuk tingkat pengangguran, pergerakannya memang tidak 100% konsisten, sempat turun tapi naik kembali. Namun, tendensi pergerakannya sejak Agustus 2015 terus menyusut menjadi 5,33 pada Februari 2017,” ujar Darmin.
Selain indikator yang sudah disebutkan, inflasi juga umum digunakan untuk perkembangan laju pertumbuhan ekonomi. Saat ini, inflasi sudah terlihat mulai mengarah ke level 3,5 minus 1 persen.
Sejak krisis 2008, inflasi sebenarnya sempat tercatat mencapai dua digit. Namun pelan-pelan, trennya terus menurun. Lima tahun yang lalu, inflasi berada di angka 4 minus 1 persen. Saat ini secara konsisten sudah di bawah 4 minus 1 persen.
“Walaupun inflasi dari administered prices cukup tinggi 9,9 persen, tapi volatile food cukup rendah, inflasi inti rendah, dan inflasi umum di bawah 4 persen, Kita harap 2-3 tahun dari sekarang kita bergerak 3 minus 1 persen,” tutur Darmin.
Penulis: Ringkang Gumiwang
Editor: Agung DH