tirto.id - Samsung Korea Selatan menutup sementara fasilitas produksi smartphone-nya di Gumi, Provinsi Gyeongsang Utara pada akhir pekan lalu karena merebaknya wabah virus corona (COVID-19) di sana. Fasilitas di Gumi merupakan jalur produksi untuk smartphone flagship seri Galaxy S20 dan Galaxy Z Flip.
Koreanherald melaporkan seorang karyawan wanita yang bekerja di sana dikonfirmasi terinfeksi virus corona pada Sabtu (22/2/2020). Wanita itu diketahui telah mengunjungi Daegu pada 16 Februari 2020.
Samsung telah mengirim pesan kepada semua karyawannya di seluruh Korea Selatan bahwa pabrik mereka di Gumi akan ditutup hingga Senin (24/2) guna disinfeksi dan tindakan pencegahan lainnya.
Lantaran Gumi adalah pabrik yang memproduksi smartphone Samsung untuk sebagaian besar pasar domestik, dikhawatirkan stok Galaxy S20 dan Galaxy Flip Z di dalam negeri terganggu. Akan tetapi, Samsung menepis anggapan itu.
"Penutupan sementara pada akhir pekan berdampak terbatas pada produktivitas, bukan pasokannya," klaim seorang pejabat Samsung kepada Koreanherald.
Samsung telah membuka periode pre-order untuk Galaxy S20 dan dijadwalkan akan mulai dikirim pada Kamis (27/2) mendatang. Di Korea Selatan, ponsel ini akan diluncurkan resmi pada tanggal 6 Maret 2020.
Tak hanya menutup sementara pabriknya di Gumi, Samsung juga telah mengurangi skala aktivitas promosi untuk dua flagship-nya itu. Tiga operator seluler di Korea Selatan juga telah membatalkan acara luring untuk mempromosikan smartphone Samsung baru dan diganti dengan acara daring.
Pada 11 Februari 2020 lalu di San Francisco, AS, saat peluncuran global Galaxy S20 dan Galaxy Z Flip, Kepala Bisnis Mobile Samsung, Roh Tae Moon, berjanji untuk meminimalkan dampak virus corona terhadap pasokan dua smartphone itu.
"Sejauh ini kami tidak bisa mengatakan kami tidak mengalami kesulitan dalam rantai pasokan. Kami akan terus memantau dengan cermat dan melakukan yang terbaik untuk meminimalkan dampak [virus corona] pada produk baru," kata dia saat itu.
Sementara, saham Samsung Electronics sebagaimana dilaporkan Yonhap turun sebesar 3,21 persen pada Senin (24/2) pagi usai pemerintah menaikkan tingkat siaga ke level tertinggi terhadap ratusan kasus baru selama akhir pekan. Hal yang sama dialami oleh LG Electronics (3,78 persen) dan produsen chip SK Hynix (3,01 persen).
AP News mewartakan terjadi lonjakan besar dalam kasus baru virus corona di Korea Selatan yang pada Senin (24/2) dilaporkan ada 161 kasus baru dan dua kematian. Kasus virus corona di sana kini total telah menyentuh 763 korban dan tujuh kematian.
Lebih dari 140 kasus baru virus corona di Korea Selatan terjadi di dan dekat Daegu, sebuah kota berpenduduk sebanyak 2,5 juta jiwa di mana sebagian besar infeksi terjadi di negara ini. Enam dari tujuh kematian terjadi di rumah sakit di Cheongdo, dekat Daegu.
Wakil Menteri Kesehatan Korea Selatan, Kim Gang Lip, pada Senin (24/2) mengatakan ia khawatir jika pemerintah gagal membendung virus corona di sana, wabah ini dapat menyebar ke seluruh negeri.
"Di Daegu, jumlah kasus baru yang dikonfirmasi cukup besar dan jika gagal membendung transmisi masyarakat secara efektif di daerah ini ada kemungkinan besar [penyakitnya] menyebar ke seluruh negeri," katanya pada sebuah briefing pada Senin (24/2).
Kim Gang Lip mengatakan pemerintah Korea Selatan menargetkan menstabilkan situasi di Daegu dalam empat pekan. Pejabat kesehatan kata dia akan menguji semua warga Daegu yang menunjukkan gejala seperti flu yang diperkirakan sekitar 28 ribu orang.
Editor: Agung DH