Menuju konten utama

Dampak Pandemi Corona, Newcastle United Rumahkan Sejumlah Staf

Newcastle United merumahkan sejumlah stafnya guna melindungi masa depan klub di tengah pandemi corona (COVID-19).

Dampak Pandemi Corona, Newcastle United Rumahkan Sejumlah Staf
Logo Premiere League. foto/wikipedia/www.premierleague.com

tirto.id - Newcastle United menjadi klub pertama Premier League alias Liga Inggris yang merumahkan sejumlah stafnya akibat pandemi corona (COVID-19).

Sebagaimana laporan BBC yang dikutip Reuters, keputusan itu diambil Direktur Pelaksana, Lee Charnley lewat sebuah email pada Senin (31/3) waktu setempat sebagai langkah untuk melindungi masa depan klub.

Tak hanya itu, The Magpies juga telah memberikan cuti sementara bagi sebagian besar pegawainya, selain para pemain dan staf pelatih utama. Dengan demikian, klub yang bermarkas di St. James Park tersebut menyamai Birmingham City dan Millwall dari Divisi Championship yang juga melakukan hal serupa.

Di sisi lain, Menteri Keuangan Inggris, Rishi Sunak mengumumkan bahwa di awal bulan ini, para pekerja yang dirumahkan bisa mengklaim hingga 80 persen dari gaji mereka per bulan hingga 2.500 paun sebagai bagian dari skema perlindungan pekerjaan karena coronavirus.

Jika melihat tabel klasemen sementara Liga Inggris, Newcastle United berada di peringkat 13. Allan Saint-Maximin dan kawan-kawan mengoleksi 35 angka hasil dari 9 kali menang, 8 kali seri, dan 12 kali kalah dari total 29 pertandingan, sebelum Liga Inggris dihentikan lantaran COVID-19.

Menurut data worldfootball, dari 14 laga kandang yang telah dijalani musim 2019/2020, anak asuh Steve Bruce berada di peringkat 7 dengan rerata 48.248 penonton.

Sementara itu, pemilik klub, Mike Ashley yang tercatat mempunyai saham klub mayoritas, merupakan sosok pemilik yang tak begitu dekat dengan para suporter. Hal ini berakibat pada banyaknya suporter yang melewatkan sejumlah pertandingan musim ini sebagai bentuk protes terhadap kepemilikannya.

Bahkan, Ashley dikritik lantaran menarik bayaran tiket musiman milik sejumlah suporter untuk musim depan meski Premier League sedang dalam masa penangguhan.

Selain menjadi pemilik saham terbesar Newcastle United, Ashley juga mempunyai mayoritas saham di sebuah perusahaan retail peralatan olah raga Frasers Group. Ia sempat mengirimkan permohonan maaf sebagai usaha lobi kepada pemerintah agar toko peralatan olah raganya tetap buka kendati saat ini pemerintah Inggris tengah menerapkan lockdown akibat coronavirus.

Baca juga artikel terkait LIGA INGGRIS 2020 atau tulisan lainnya dari Hendi Abdurahman

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Hendi Abdurahman
Penulis: Hendi Abdurahman
Editor: Fitra Firdaus