Menuju konten utama

Daftar Wilayah Berpotensi Angin Kencang di DIY Menurut BMKG

Angin kencang di beberapa wilayah DIY disebabkan oleh adanya perbedaan tekanan udara tinggi di sebelah barat Australia (1024 mb). 

Daftar Wilayah Berpotensi Angin Kencang di DIY Menurut BMKG
Petugas membersihkan pohon yang tumbang akibat angin kencang di Kawasan Kota Baru, Yogyakarta, Jumat (14/2/2020). ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/ama.

tirto.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi, Sleman menyampaikan, sejumlah wilayah di Yogyakarta berpotensi mengalami angin kencang pada Jumat dan Sabtu atau 21-22 Agustus 2020.

BMKG dalam keterangan persnya menyampaikan, berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer, terdapat perbedaan tekanan udara tinggi di sebelah barat Australia (1024 mb) dengan tekanan udara rendah di sebelah barat Perairan Sumatera (1010 mb).

"Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan kecepatan angin di wilayah D.I Yogyakarta," ujar Kepala Stasiun Klimatologi Sleman Yogyakarta Reni Kraningtyas, Jumat (21/8/2020).

Berikut ini, daftar wilayah di empat Kabupaten DIY yang berpotensi mengalami angin kencang pada 21-22 Agustus.

Untuk Kabupaten Sleman meliputi Turi, Pakem, Cangkringan, Tempel, Sleman, Ngaglik, dan Ngemplak.

Selain itu, wilayah Kalasan, Minggir, Seyegan, Godean, Mlati, Gamping, Depok, Berbah, dan Prambanan juga berpotensi terjadi angin kencang.

Kemudian di kabupaten Kulon Progo, angin kencang akan terjadi di area Girimulyo, Nanggulan, Samigaluh, Kalibawang, Sentolo, Kokap, dan Pengasih. Angin kencang juga akan terjadi di Kota Yogyakarta.

Sementara untuk kabupaten Bantul, wilayah terdampak yakni di Sedayu, Kasihan, Sewon, Pajangan, Bantul, Pleret, Piyungan, Jetis, Imogiri, Dlingo, Pandak, dan Bambanglipuro.

Terakhir kabupaten Gunungkidul yang meliputi Gedangsari, Ngawen, Semin, Nglipar, Playen, Patuk, Paliyan, Semanu, Karangmojo, Tepus, Rongkop, Ponjong, dan Wonosari.

Untuk itu, BMKG Stasiun Klimatologi Sleman mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi angin kencang dengan kecepatan 40 - 49 km per jam tersebut.

BMKG pun menyebutkan beberapa dampak terjadi yang akan menyebabkan di antaranya seng atap rumah beterbangan, dahan pohon yang patah, serta baliho, pohon atau tiang-tiang roboh.

Bagi warga yang masih ingin mengetahui informasi lebih lanjut, maka bisa mengakses kanal BMKG melalui call center: 0274-2880151/288152.

Atau bisa memantau langsung melalui sosial media Twitter dengan akun @StaklimJogja, Instagram @staklim_jogja dan facebook di akun Stasiun Klimatologi Yogyakarta.

Baca juga artikel terkait BMKG atau tulisan lainnya dari Yandri Daniel Damaledo

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Agung DH