tirto.id - 2018 menjadi tahun yang akan terus di ingat oleh Persija Jakarta. Di musim 2018, Macan Kemayoran berhasil meraih pencapaian tertinggi dalam sejarah klub. Total, Persija Jakarta berhasil mengumpulkan tiga trofi juara pada musim 2018, yakni satu trofi liga dan dua trofi turnamen pramusim.
Persija memulai musim 2018 dengan menjuarai Boost SportsFix Super Cup 2018. Dalam turnamen pramusim di Malaysia yang diikuti tiga klub di kawasan Asia Tenggara, yakni Ratchanburi FC (Thailand), Kelantan FA (Malaysia), dan Persija Jakarta (Indonesia), anak asuh Stefano Cugurra berhasil keluar sebagai juara.
Trofi pramusim berikutnya diperoleh dari turnamen yang diselenggarakan di dalam negeri, Piala Presiden 2018. Persija Jakarta menjadi juara setelah mengalahkan Bali United di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, dengan skor telak 3-0. Striker asing mereka, Marco Simic, juga menyabet gelar top skor dengan 11 gol.
Keberhasilan menjuarai Liga 1 2018 melengkapi serangkaian hasil bagus yang diperoleh Persija sejak turnamen pramusim. Trofi Liga 1 2018 juga mengakhiri penantian tim ibu kota setelah 17 tahun, sejak terakhir kali menjuarai Liga Indonesia musim 2001.
Ini juga merupakan pertama kalinya, Persija menjuarai Liga Indonesia dengan format satu wilayah dan juara ditentukan berdasarkan poin tertinggi di akhir musim. Hasil ini juga seakan menegaskan bahwa 2018 adalah tahunnya tim asal ibu kota.
Selain trofi juara, Persija juga berpotensi untuk menambah penghargaan individu dari Rohit Chand yang masuk dalam nominasi pemain terbaik. Persija juga masih memiliki kesempatan untuk menambah koleksi juara, lantaran masih ada Piala Indonesia yang baru memasuki babak 64 besar.
Selain trofi juara, Persija juga berhasil menembus empat besar AFC CUP 2018 zona ASEAN, sebelum akhirnya dikalahkan wakil Singapura, Home United. Dan musim depan, keduanya akan kembali bertemu dalam kualifikasi AFC Champions League 2019.
Persija Jakarta tentu tidak ingin mengulang kekalahan atas tim asal Singapura tersebut. Tim ibu kota, tentu ingin menjaga gengsi sebagai juara Liga Indonesia.
Macam Kemayoran tentu saja tidak ingin dipermalukan lagi runner-up Liga Singapura itu, yang mendapat tiket kualifikasi AFC Champions League 2019, karena sang Juara S-League, Abirex Nigata yang merupakan klub Jepang, tidak bisa mewakili Singapura.
Kontributor: Permadi Suntama
Editor: Ibnu Azis