Menuju konten utama

Daftar Negara yang Punya Senjata Nuklir: AS, Korea Utara, Rusia

Daftar negara-negara yang mempunyai senjata nuklir, seperti Rusia, Amerika Serikat, Perancis, dan lain-lain.

Daftar Negara yang Punya Senjata Nuklir: AS, Korea Utara, Rusia
Ilustrasi teknologi Nuklir. FOTO/istockphoto

tirto.id - Senjata nuklir dikembangkan oleh negara-negara di dunia karena memiliki daya rusak yang hebat dan kekuatan yang besar. Senjata nuklir pertama yang berdampak pada publik adalah bom atom milik Amerika Serikat, yaitu "Little Boy" yang dijatuhkan di Hiroshima dan "Fat Boy" di Nagasaki.

Kedua bom atom tersebut masing-masing membunuh 130 ribu orang dan 74 ribu orang, yang kemudian membuat Jepang menyerah enam hari setelahnya. Di dunia modern, nuklir memiliki dampak yang sama, tetapi dalam berbagai bentuk yang kemungkinan besar dapat memaksimalkan daya rusaknya.

Beberapa negara seperti Rusia, Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Israel, dan lain-lain membuat dan menyimpan senjata nuklir untuk kepentingan perang.

  • Rusia
Amerika Serikat (AS) awalnya ingin memonopoli teknologi persenjataan nuklir, tetapi rahasia pembuatan dan proses nuklir kemudian tersebar dengan cepat. Empat tahun setelah AS menjatuhkan dua bom atom di Jepang, atau 1949, Uni Soviet melakukan uji coba ledakan nuklir pertamanya.

Kini, hulu ledak yang dimiliki Rusia mencapai 6,490. Makin banyak negara yang memproduksi nuklir, dibuatlah perjanjian Nonpoliferasi Nuklir (NPT) pada 1968 dan Perjanjian Larangan Uji Coba Nuklir Komperehensif (CTBT) pada 1996.

Selain hulu ledak, Rusia memiliki misil balistik antar-benua sebanyak 527 buah, misil balistik yang diluncurkan kapal selam, dan bom besar. NTI menyebut Rusia memiliki 35 pusat fasilitas pengembangan reaktor nuklir yang berada di 10 stasiun tenaga nuklir. Rusia termasuk dalam negara yang menandatangani NPT bersama AS dan Inggris.

  • Amerika Serikat
Dilansir Union of Concerned Scientists, sekitar 400 misil bersumber daya nuklir diproduksi dan disimpan di Colorado, Montana, Wyoming, Nebraska, dan Dakota Utara yang dijaga dengan alarm yang dapat berbunyi dengan dipicu rambut saja.

Senjata-senjata ini siap diluncurkan atas perintah dari presiden. Hulu ledak nuklir yang dimiliki AS saat ini diperkirakan mencapai 6,185, sebagaimana dilansir Arms Control.

  • Perancis
Perancis adalah negara ketiga setelah ketiga dengan jumlah hulu ledak nuklir terbanyak setelah Rusia dan Amerika Serikat, yaitu 300 hulu ledak nuklir. Perancis menjadi negara pertama yang menandatangani dan meratifikasi Perjanjian Larangan Uji Nuklir Komperehensif (CTBT) dengan Inggris.

Diplomatie menyebut, Perancis juga menjadi negara satu-satunya yang transparan soal persenjataan nuklir dan membongkar lokasi uji nuklir di Pasifik ke publik.

Perancis juga dengan sukarela mengurangi jumlah kapal selam bertenaga rudal balistiknya hingga sepertiga dari jumlah total, serta mengurangi sepertiga senjata nuklir, rudal, dan pesawat terbang di komponen angkatan udaranya.

  • Cina
Cina memiliki 290 hulu ledak nuklir yang disimpan. Dalam parade militer 1 Oktober lalu, Cina memperkenalkan sistem persenjataan baru, yaitu misil bertenaga nuklir.

Dilansir South China Morning Post, persenjataan baru tersebut di antaranya DF-17 misil balistik hipersonik dan generasi baru DF-41.

Pada parade tersebut, persenjataan nuklir dirilis bersama dengan 580 sistem persenjataan, yang hampir semuanya dibuat di Cina. Sistem senjata nuklir disebut Dongfeng atau Angin Timur, di antaranya DF-17, DF-16 dan DF-26, misil jangka menengah, dan DF-31AG dan DF-41 yang merupakan misl balistik antarbenua (jarak panjang).

  • Inggris
Hulu ledak nuklir yang dimiliki kerajaan ini adalah 200, menempati urutan ke-5, sebagaimana diulas Arms Control. Inggris termasuk negara dalam perjanjian NPT dan CTBT dan transparan dalam melaporkan persenjataan nuklir mereka.

Konsep sistem persenjataan nuklir mereka disebut WE 177 (PDF), yang menjabarkan soal situs fasilitas nuklir, persenjataan, dan teknologi nuklir lainnya.

  • Pakistan
Pakistan memiliki 160 hulu ledak nuklir dan diperkirakan akan bertambah menjadi 220 hingga 250 pada 2025. Selama beberapa dekade, para peninjau dari AS mengamati pergerakan persenjataan Pakistan dan dapat memastikan Pakistan mengembangkan teknologi nuklir untuk sektor persenjataan.

Beberapa sistem pengadaan senjata nuklir tengah dikembangkan, seperti empat reaktor plutonium, fasilitas penngayaan atau penambangan uranium, dan stok persenjataannya bertambah setiap tahun, The Economic Times mewartakan.

Melansir Federation of America Scientists, Pakistan memperoleh dukungan dan pendampingan sistem persenjataan nuklir oleh Cina sejak 1990-an, selain itu, Pakistan juga mendapat sebagian kecil suplai teknologi dari Uni Soviet dan Eropa Barat.

Pakistan belum menandatangani NPT dan CTBT.

  • Israel
Israel bekerja sama dengan Jerman dalam pengembangan teknologi nuklir, terutama kapal selam misil nuklirnya. Kapal selam ini dilengkapi dengan peluncur torpedo di kedua sisinya, National Interest melaporkan.

Amerika Serikat juga berperan dalam pembiayaan dan pengembangan teknologi nuklir Israel yang diperkirakan kini memiliki 90 hulu ledak nuklir.

  • Korea Utara
Korea Utara diperkirakan memiliki 30 hulu ledak nuklir dan secara aktif melakukan tes senjata nuklir, seperti misil balistik jarak menengah. Peledakkan tersebut juga dilakukan untuk menggertak Korea Selatan dan Amerika Serikat yang Agustus lalu mengadakan pelatihan militer gabungan.

10 September lalu, The New York Times melansir, Korea Utara meluncurkan misil nuklir balistik, yang menjadi peluncuran kedepalan sejak Juli 2019.

Sejak negosiasi denuklirisasi antara AS dan Korut di Hanoi gagal pada Februari lalu, Korut tampak kembali membangun fasilitas nuklirnya dan kembali mengadakan tes nuklir.

Baca juga artikel terkait NUKLIR atau tulisan lainnya dari Anggit Setiani Dayana

tirto.id - Politik
Kontributor: Anggit Setiani Dayana
Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Dipna Videlia Putsanra