tirto.id - Senjata nuklir dikembangkan oleh negara-negara di dunia karena memiliki daya rusak yang hebat dan kekuatan yang besar. Senjata nuklir pertama yang berdampak pada publik adalah bom atom milik Amerika Serikat, yaitu "Little Boy" yang dijatuhkan di Hiroshima dan "Fat Boy" di Nagasaki.
Kedua bom atom tersebut masing-masing membunuh 130 ribu orang dan 74 ribu orang, yang kemudian membuat Jepang menyerah enam hari setelahnya. Di dunia modern, nuklir memiliki dampak yang sama, tetapi dalam berbagai bentuk yang kemungkinan besar dapat memaksimalkan daya rusaknya.
Beberapa negara seperti Rusia, Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Israel, dan lain-lain membuat dan menyimpan senjata nuklir untuk kepentingan perang.
- Rusia
Kini, hulu ledak yang dimiliki Rusia mencapai 6,490. Makin banyak negara yang memproduksi nuklir, dibuatlah perjanjian Nonpoliferasi Nuklir (NPT) pada 1968 dan Perjanjian Larangan Uji Coba Nuklir Komperehensif (CTBT) pada 1996.
Selain hulu ledak, Rusia memiliki misil balistik antar-benua sebanyak 527 buah, misil balistik yang diluncurkan kapal selam, dan bom besar. NTI menyebut Rusia memiliki 35 pusat fasilitas pengembangan reaktor nuklir yang berada di 10 stasiun tenaga nuklir. Rusia termasuk dalam negara yang menandatangani NPT bersama AS dan Inggris.
- Amerika Serikat
Senjata-senjata ini siap diluncurkan atas perintah dari presiden. Hulu ledak nuklir yang dimiliki AS saat ini diperkirakan mencapai 6,185, sebagaimana dilansir Arms Control.
- Perancis
Diplomatie menyebut, Perancis juga menjadi negara satu-satunya yang transparan soal persenjataan nuklir dan membongkar lokasi uji nuklir di Pasifik ke publik.
Perancis juga dengan sukarela mengurangi jumlah kapal selam bertenaga rudal balistiknya hingga sepertiga dari jumlah total, serta mengurangi sepertiga senjata nuklir, rudal, dan pesawat terbang di komponen angkatan udaranya.
- Cina
Dilansir South China Morning Post, persenjataan baru tersebut di antaranya DF-17 misil balistik hipersonik dan generasi baru DF-41.
Pada parade tersebut, persenjataan nuklir dirilis bersama dengan 580 sistem persenjataan, yang hampir semuanya dibuat di Cina. Sistem senjata nuklir disebut Dongfeng atau Angin Timur, di antaranya DF-17, DF-16 dan DF-26, misil jangka menengah, dan DF-31AG dan DF-41 yang merupakan misl balistik antarbenua (jarak panjang).
- Inggris
Konsep sistem persenjataan nuklir mereka disebut WE 177 (PDF), yang menjabarkan soal situs fasilitas nuklir, persenjataan, dan teknologi nuklir lainnya.
- Pakistan
Beberapa sistem pengadaan senjata nuklir tengah dikembangkan, seperti empat reaktor plutonium, fasilitas penngayaan atau penambangan uranium, dan stok persenjataannya bertambah setiap tahun, The Economic Times mewartakan.
Melansir Federation of America Scientists, Pakistan memperoleh dukungan dan pendampingan sistem persenjataan nuklir oleh Cina sejak 1990-an, selain itu, Pakistan juga mendapat sebagian kecil suplai teknologi dari Uni Soviet dan Eropa Barat.
Pakistan belum menandatangani NPT dan CTBT.
- Israel
Amerika Serikat juga berperan dalam pembiayaan dan pengembangan teknologi nuklir Israel yang diperkirakan kini memiliki 90 hulu ledak nuklir.
- Korea Utara
10 September lalu, The New York Times melansir, Korea Utara meluncurkan misil nuklir balistik, yang menjadi peluncuran kedepalan sejak Juli 2019.
Sejak negosiasi denuklirisasi antara AS dan Korut di Hanoi gagal pada Februari lalu, Korut tampak kembali membangun fasilitas nuklirnya dan kembali mengadakan tes nuklir.
Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Dipna Videlia Putsanra