tirto.id - Gojek dan Tokopedia secara resmi mengumumkan merger, membentuk Grup GoTo. Dikutip dari siaran pers, Co-CEO Gojek Andre Soelistyo akan menjabat sebagai CEO Grup GoTo, sementara Presiden Tokopedia Patrick Cao sebagai Presiden GoTo.
Kevin Aluwi dan William Tanuwijaya masing-masing akan tetap sebagai CEO Gojek dan CEO Tokopedia.
Apa saja lini bisnis dan jenis layanan dari Grup Goto ini?
Berdasarkan informasi yang diterima, GoTo akan menggabungkan layanan e-commerce, pengiriman barang, transportasi dan keuangan.
Grup GoTo akan menciptakan platform konsumen digital terbesar di Indonesia, melayani sebagian besar kebutuhan konsumsi rumah tangga.
GoTo memiliki layanan on-demand yang sangat luas mulai dari mobilitas dan logistik, gaya hidup dan hiburan, hingga makanan dan groceries.
GoTo juga memiliki layanan keuangan dan pembayaran dengan mitra lebih dari 20 bank dan institusi keuangan. Dari sisi e-commerce, Tokopedia kini merupakan salah satu marketplace terbesar di Indonesia.
"Hari ini adalah hari yang sangat bersejarah dengan dibentuknya Grup GoTo serta menandai fase pertumbuhan selanjutnya bagi Gojek, Tokopedia dan GoTo Financial," tulisnya, pada Senin (17/5/2021).
Ia juga menyampaikan, mitra driver Gojek akan memiliki peluang pendapatan yang lebih besar antara lain dengan mengirimkan lebih banyak pesanan dari pengguna Tokopedia, sementara penjual dan mitra merchant dari berbagai skala bisnis akan mendapatkan berbagai manfaat dan kesempatan untuk meningkatkan usahanya.
Selain itu, berikut beberapa daftar layanan GoTo, sebagaimana disampaikan dalam keterangan resmi yang diterima Tirto:
- Layanan pengiriman belanja di Tokopedia yang lebih cepat dan murah
- Layanan terintegrasi dan akses mudah untuk pembayaran instan, akhir bulan dan cicilan
- Akses ke promo terbaik dan makin banyak keuntungan program loyalitas di ekosistem GoTo.
Untuk pengguna aktif bulanan, GoTo memiliki lebih dari 100 juta pengguna. GoTo juga berencana untuk mengembangkan bisnis ke negara-negara tempat Gojek beroperasi.
Grup GoTo mendapatkan dana dari beragam investor, antar lain Alibaba Group, Astra International, Google, JD.com, Telkomsel, Temasek, Tencent, Facebook, PayPal dan SoftBank Vision Fund 1.
"Hadirnya Grup GoTo juga akan memungkinkan kami untuk semakin mendorong inklusi keuangan di Indonesia dan Asia Tenggara," kata Andre.
Ia menambahkan bahwa ke depannya, Grup GoTo akan berkontribusi lebih dari 2 persen kepada total PDB Indonesia dan akan menciptakan lebih banyak lapangan kerja serta peluang penghasilan seiring dengan berkembangnya bisnis kami dan bertumbuhnya ekonomi.
"Kami sangat bersemangat untuk memulai babak berikutnya dari sejarah bisnis kami dan akan terus berinovasi untuk mendorong pertumbuhan yang lebih inklusif di setiap sektor yang tersentuh teknologi kami," kata Patrick.
Grup GoTo mengantongi Gross Transaction Value (GTV) lebih dari 22 miliar dolar Amerika Serikat tahun lalu, sementara jumlah transaksi lebih dari 1,8 miliar pada 2020.
Editor: Agung DH