tirto.id - Daftar lagu Bob Tutopoly, yang paling populer salah satunya adalah Widuri yang dirilis pada tahun 1977. Bahkan, lagu tersebut tetap populer hingga saat ini.
Selain Widuri, Bob Tutopoly, juga menciptakan lagu-lagu hits lain seperti Mengapa Tiada Maaf yang pernah dinyanyikan oleh Yuni Shara.
Bob Tutopoly meninggal pada 5 Juli 2022 di usia 82 tahun. Kabar meninggalnya Bob Tutopoli, disampaikan oleh rekannya sesama musisi Addie MS.
"Selamat jalan Om Bob Tutopoly," tulis Addie MS melalui akun Instagram pribadinya, seperti dikutip dari Antara.
Daftar Lagu Bob Tutopoli Paling Populer
Selain Widuri, Bob Tutopoly, juga menciptakan beberapa lagu populer lainnya. Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini adalah lagu-lagu Bob Tutopoly yang paling populer.
- Widuri
- Aku Tak Percaya
- Kerinduan
- Mengapa Tiada Maaf
- Tiada Maaf Bagimu
- Lidah Tak Bertulang
- Tinggi Gunung Seribu Janji
- Batu Nisan
- Tak Mungkin Kulupa.
Meski begitu, lagu Widuri, ciptaan Adriadie yang disempurnakan oleh Bob Tutopoly, menjadi lagu yang paling dikenal.
Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, Widuri merupakan nama tumbuhan perdu yang memiliki bunga kemerah-merahan. Tanaman tersebut banyak tumbuh di dekat pantai dan bisa tumbuh hingga 4 meter.
Di sejumlah daerah di Indonesia, tumbuhan Widuri atau disebut juga Biduri, kerap digunakan untuk obat luka.
Oleh karena itu, meski bercerita tentang penyesalan dan kerinduan kepada seseorang, lagu Widuri juga menggambarkan tumbuhan tersebut.
Lirik Lagu Widuri
Berikut ini adalah lirik lagu Widuri yang diciptakan oleh Adriadie, dan disempurnakan oleh Bob Tutopoly.
Di suatu senja, di musim yang lalu
Ketika itu hujan rintik
Terpukau aku menatap wajahmu
Di remang cahaya sinar pelangi
Lalu engkau tersenyum, ku menyesali diri
Tak tahu apakah arti senyummu
Dengan mengusap titik air mata
Engkau bisikkan deritamu
Tersentuh hati dalam keharuan
Setelah tahu apa yang terjadi
Sekian lamanya engkau hidup seorang diri
Ku ingin membalut luka hatimu
Widuri, elok bagai rembulan, oh, sayang
Widuri, indah bagai lukisan, oh, manis
Widuri, bukalah pintu hati untukku
Widuri, ku akan menyayangi
Di suatu senja, di musim yang lalu
Ketika itu hujan rintik
Terpukau aku menatap wajahmu
Di remang cahaya sinar pelangi
Lalu engkau tersenyum, ku menyesali diri
Tak tahu apakah arti senyummu
Widuri, elok bagai rembulan, oh, sayang
Widuri, indah bagai lukisan, oh, manis
Widuri, bukalah pintu hati untukku
Widuri, ku akan menyayangi
Oh-oh, Widuri, elok bagai rembulan, oh, sayang
Widuri, indah bagai lukisan, oh, manis
Widuri, bukalah pintu hati untukku
Widuri, ku akan menyayangi, wo-ho-ho
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Dhita Koesno