tirto.id - Daftar juara Piala Thomas Cup sepanjang sejarah masih menempatkan Indonesia sebagai tim tersukses dengan 14 gelar. Namun, usai keberhasilan China juara Thomas Cup 2024, torehan Merah Putih makin didekati sang rival utama. Pasalnya, China saat ini punya 11 gelar.
China kini hanya berjarak 3 gelar juara Thomas Cup dibandingkan Indonesia. Pasalnya, dalam final Thomas Cup 2024 yang dimainkan pada Minggu (5/5/2024), China bisa mengandaskan Indonesia dengan skor 3-1. Ini jadi momentum besar bagi China, mengingat pada edisi 2020 dan 2022, mereka selalu gagal.
Sebaliknya, bagi Indonesia, ini adalah kedua kalinya mereka secara beruntun selalu kandas di final Thomas Cup. Pada edisi 2022, Merah Putih dihentikan oleh India. Kali ini, giliran China yang mengandaskan mimpi untuk merebut trofi.
Daftar Juara Thomas Cup dari Tahun ke Tahun: Indonesia Tersukses
Thomas Cup digelar lebih dulu ketimbang Uber Cup. Pertama kali Thomas Cup digulirkan 1949 silam, atas prakarsa legenda bulutangkis sekaligus presiden pertama IBF (sekarang BWF), Sir George Alan Thomas pada tahun 1939.
Butuh waktu satu dekade lamanya untuk mewujudkan usulan Sir George. Pasalnya periode dekade 1940-an juga diwarnai Perang Dunia II. Hingga kemudian, turnamen ini digelar pertama kali 1949 di Preston, Inggris hingga memasuki 2024 di Chengdu, China.
Pada awal kemunculannya, Thomas Cup digelar selama 3 tahun sekali terhitung mulai 1949-1982. Kemudian Thomas Cup bertransformasi. Turnamen ini diadakan 2 tahun sekali pada periode 1984-1988, dilanjutkan dari 1990 hingga sekarang.
Memasuki Thomas Cup 2024 edisi ke-33, Indonesia (14 gelar) dan China (10 gelar) masih menjadi 2 negara tersukses sejauh ini.
Kendati begitu, dominasi Thomas Cup di awal kemunculannya justru ditunjukan Malaysia. Total Malaysia sejauh ini jadi tim tersukses ke-3 dengan koleksi 5 gelar juara.
.
Malaysia atau saat itu bernama Malaya, tampil tangguh lantaran memenangi 3 gelar beruntun Thomas Cup edisi 1949, 1952, dan 1955. Pada periode yang sama, Indonesia dan China belum berpartisipasi.
Perlahan dominasi Malaysia runtuh oleh hadirnya tim tetangga, Indonesia. Merah Putih terjun ke Thomas Cup pertama kali pada edisi 1958. Dalam kesempatan debutnya, Indonesia langsung meraih gelar juara.
Merah Putih kemudian meraih 3 gelar beruntun periode 1958, 1961, dan 1964. Selain itu, Indonesia juga meraih 4 gelar beruntun pada 1970, 1973, 1976, dan 1979. Artinya, dalam 8 edisi sejak 1958 hingga 1979, Indonesia meraih 7 gelar.
Sepanjang kurun waktu 1950an hingga 1970-an, hanya Malaysia yang menghentikan dominasi Indonesia, tepatnya di Thomas Cup edisi 1967.
Memasuki 1980, Hegemoni tim putra Indonesia mulai terganggu dengan hadirnya China. Sejak bergabung, China langsung meraih gelar pertama pada 1982 dengan mengalahkan Indonesia. Gelar China sekaligus menggagalkan rekor 5 gelar beruntun yang sempat dicatatkan Merah Putih saat itu.
China dan Indonesia sebagai negara tersukses Thomas Cup kemudian sama-sama bersaing sepanjang dekade 1980-an dan 2000-an. China meraih 3 gelar beruntun pada edisi 1986, 1988, dan 1990. Indonesia kemudian membalas dengan meraih 5 gelar beruntun pada 1994, 1996, 1998, 2000, dan 2002.
Torehan Indonesia dalam rentang 1994 hingga 2002 saat itu sekaligus jadi rekor gelar juara terpanjang. Akan tetapi, lagi-lagi China mengusik Merah Putih. China menyamai torehan 5 gelar beruntun edisi 2004, 2006, 2008, 2010, dan 2012.
Penyegaran muncul memasuki edisi 2014. Untuk pertama kalinya Jepang meraih gelar juara yang sekaligus jadi kali pertama Thomas Cup tidak jatuh ke tangan The Big 3: Indonesia, China, dan Malaysia.
Sejak edisi 2014, persaingan Thomas Cup relatif lebih sengit. Pasalnya, mulai saat itu Thomas Cup telah melahirkan 5 juara berbeda. Setelah Jepang 2014, kemudian Denmark untuk pertama kalinya memenangi Thomas Cup tepatnya di edisi 2016.
China dan Indonesia sebagai tim tradisional kembali mencicipi 1 gelar di periode ini. China meraih juara ke-10-nya pada edisi 2018 silam dan Indonesia memastikan gelar ke-14 sepanjang sejarah pada 2020 lalu.
Sejarah baru kemudian hadir pada edisi 2022 lalu. India berhasil meraih gelar perdana dengan mengalahkan Indonesia. Capaian India sekaligus menggugurkan ambisi Merah Putih dalam meraih gelar ke-15-nya.
Daftar Juara Badminton Thomas Cup Sejak 1949 hingga 2022
Berikut ini daftar juara kejuaraan beregu putra dunia Thomas Cup sejak 1949 hingga terakhir 2022 lalu:
- 1949 di Preston, Inggris: Malaya
- 1952 di Singapura: Malaya
- 1955 di Singapura: Malaya
- 1958 di Singapura: Indonesia
- 1961 di Jakarta, Indonesia: Indonesia
- 1964 di Tokyo, Jepang: Indonesia
- 1967 di Jakarta, Indonesia: Malaysia
- 1970 di Kuala Lumpur, Malaysia: Indonesia
- 1973 di Jakarta, Indonesia: Indonesia
- 1976 di Bangkok, Thailand: Indonesia
- 1979 di Jakarta, Indonesia: Indonesia
- 1982 di London, Inggris: China
- 1984 di Kuala Lumpur, Malaysia: Indonesia
- 1986 di Jakarta, Indonesia: China
- 1988 di Kuala Lumpur, Malaysia: China
- 1990 di Tokyo, Jepang: China
- 1992 di Kuala Lumpur, Malaysia: Malaysia
- 1994 di Jakarta, Indonesia: Indonesia
- 1996 di Hong Kong: Indonesia
- 1998 di Hong Kong SAR, China: Indonesia
- 2000 di Kuala Lumpur, Malaysia: Indonesia
- 2002 di Guangzhou, China: Indonesia
- 2004 di Jakarta, Indonesia: China
- 2006 di Sendai & Tokyo, Jepang: China
- 2008 di Jakarta, Indonesia: China
- 2010 di Kuala Lumpur, Malaysia: China
- 2012 di Wuhan, China: China
- 2014 di New Delhi, India: Jepang
- 2016 di Kunshan, China: Denmark
- 2018 di Bangkok, Thailand: China
- 2020 di Aarhus, Denmark: Indonesia
- 2022 di Bangkok, Thailand: India
- 2024 di Chengdu, China: China
Daftar Juara Thomas Cup Berdasarkan Jumlah Gelar
Berikut ini daftar tim tersukses Thomas Cup sepanjang sejarah sejak 1949 hingga 2024.
Tim | Juara | Runner-up |
Indonesia | 14 (1958, 1961*, 1964, 1970, 1973*, 1976, 1979*, 1984, 1994*, 1996, 1998, 2000, 2002, 2020) | 7 (1967*, 1982, 1986*, 1992, 2010, 2016, 2022, 2024) |
China | 11 (1982, 1986, 1988, 1990, 2004, 2006, 2008, 2010, 2012*, 2018, 2024*) | 3 (1984, 2000, 2020) |
Malaysia | 5 (1949, 1952, 1955, 1967, 1992*) | 9 (1958, 1970*, 1976, 1988*, 1990, 1994, 1998, 2002, 2014) |
Denmark | 1 (2016) | 8 (1949, 1955, 1964, 1973, 1979, 1996, 2004, 2006) |
Jepang | 1 (2014) | 1 (2018) |
India | 1 (2022) | |
Korea Selatan | - | 2 (2008, 2012) |
Amerika Serikat | - | 1 (1952) |
Thailand | - | 1 (1961) |
*Juara dan tuan rumah
Penulis: Dicky Setyawan
Editor: Fitra Firdaus