tirto.id - Konflik di Palestina tidak hanya melibatkan Israel. Wilayah tersebut juga diwarnai pertikaian sejumlah faksi. Apa saja faksi yang selama ini dominan di Palestina?
Salah satu faksi di Palestina, Hamas, meluncurkan ribuan roket ke wilayah Israel pada hari Sabtu, 7 Oktober 2023. Selain via udara, para pejuang Hamas juga melakukan serangan darat usai menjebol pagar pembatas yang mengelilingi Gaza.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu langsung bereaksi. Ia mengeluarkan pernyataan perang terhadap Hamas. Pesawat tempur Israel membombardir Jalur Gaza dan menutup total wilayah yang dikuasai Hamas.
PBB melalui UNRWA (United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East) melaporkan pada Rabu, 11 Oktober 2023, serangan Israel sudah mengakibatkan 900 warga meninggal di Jalur Gaza dan 290 di antaranya anak-anak.
Seperti berdasarkan data Kementerian Kesehatan Palestina, 4.250 orang juga mengalami luka-luka. Tidak hanya itu, serangan Israel di Gaza turut menyebabkan 9 pekerja UNRWA tewas yang terdiri dari 6 staff dan 3 kontraktor.
Sementara dari pihak Israel terdapat 1.000 orang meninggal dunia. Setidaknya, perang Hamas Palestina dan Israel kini sudah menelan korban jiwa hampir 2 ribu orang dari jumlah total masing-masing kubu hingga hari ke-5.
Daftar Faksi di Palestina
Berikut adalah sajian daftar faksi yang selama ini mendominasi Palestina:
Hamas
Hamas adalah Harakat al-Muqawama al-Islamiya (Gerakan Perlawanan Islam) didirikan pada 1987 selama masa intifada pertama Palestina.Mereka memenangkan Pemilu terakhir. Hamas berkuasa penuh di Jalur Gaza mulai 2007, merebut kendali dari tangan Otoritas Palestina, hingga bertahan hingga kini.
Sejak didirikan, Hamas tidak pernah mau mengakui keberadaan Israel dan lebih memilih jalur perang, melalui organisasi sayap militer Brigade Izz ad-Din al-Qassam.
Mereka juga kerap melancarkan serangan rudal terhadap Israel, termasuk ribuan roket yang menembus sistem pertahanan Iron Dome Israel yang terkenal sangat canggih.
Fatah
Fatah atau Palestinian National Liberation Movement (Gerakan Pembebasan Nasional Palestina) mulai berdiri pada 1959 oleh sejumlah diaspora Palestina, termasuk Yasser Arafat dan Mahmoud Abbas.Mereka adalah faksi terbesar pasca Perang 6 Hari 1967 dan mendominasi PLO (Palestine Liberation Organization) maupun Otoritas Palestina.
Fatah awalnya bergerak menggunakan senjata dalam menentang Israel. Akan tetapi, mereka akhirnya mau mengakui keberadaan Israel lewat Perjanjian Oslo yang membagi Palestina menjadi Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur.
Saat ini, Fatah hanya memimpin wilayah Tepi Barat. Mereka dibuat keluar dari Gaza oleh Hamas tahun 2007 setelah Pemilu dan pertentangan antar-faksi.
Palestine Liberation Organization (PLO)
Palestine Liberation Organization atau PLO dibentuk tahun 1964 dan berisi sejumlah faksi. PLO menjadi representasi Palestina di PBB serta sejumlah badan dunia lainnya.Mayoritas yang mengisi PLO adalah orang-orang Fatah, meskipun ada yang berasal dari Popular Front for the Liberation of Palestine, Democratic Front for the Liberation of Palestine, dan Palestinian People’s Party.
Di lain sisi, Hamas serta Jihad Islam Palestina bukan bagian dari PLO. Kedua faksi itu menilai PLO sangat dekat dengan Otoritas Palestina, sebuah kelompok lain yang bekerja sama dengan Israel dalam menjaga keamanan Tepi Barat.
Otoritas Palestina
Otoritas Palestina merupakan sebuah organisasi yang didirikan pada 1994. Mereka ada karena PLO dan Israel melangsungkan pertemuan rahasia di Norwegia tahun 1993.Melalui Perjanjian Oslo, PLO dan Israel membikin kelompok untuk mewujudkan solusi dua negara.Otoritas Palestina menjalankan pemerintahan di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Yasser Arafat pernah menjadi pemimpin Otoritas Palestina sekaligus Fatah. Posisi tersebut lantas digantikan Mahmoud Abbas, yang menjadi kepala Otoritas Palestina, PLO, dan Fatah hingga kini.
Jihad Islam Palestina
Jihad Islam Palestina adalah kelompok militan Palestina yang bergerak di Jalur Gaza. Mereka berdiri tahun 1981 dan dikenal dekat dengan Iran maupun Suriah.Sama seperti Hamas, faksi ini tidak mau mengakui keberadaan Israel dan berupaya menentang keras. Meskipun demikian, Jihad Islam Palestina dan Hamas mempunyai cara pandang yang berbeda dalam perjuangan kemerdekaan Palestina.
Jihad Islam Palestina selama ini hanya fokus pada pengerahan kekuatan senjata tanpa berfikir urusan politik. Mereka berinisiasi menghancurkan Israel dan mendirikan negara Palestina yang mencakup Gaza, Tepi Barat, serta wilayah yang diduduki Israel.
Penulis: Beni Jo
Editor: Dipna Videlia Putsanra