tirto.id - Tudingan eksploitasi anak dengan pemasangan ‘logo berbau rokok’ di seragam peserta membuat Djarum Foundation menghentikan program seleksi beasiswa bulutangkis pada 2020 mendatang. Keputusan ini disampaikan Direktur Program Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin dalam konferensi pers di Hotel Aston Purwokerto, Sabtu (7/9/2019) petang.
“Pada audisi kali ini juga saya sampaikan sebagai ajang pemit sementara waktu, karena tahun 2020 kami memutuskan untuk menghentikan audisi umum. Memang ini disayangkan banyak pihak, tapi demi kebaikan bersama kami hentikan dulu. Biar reda dulu dan masing-masing pihak dapat berpikir dengan baik,” terangnya.
Sebagai kado perpisahan, Djarum akan tetap berkomitmen melaksanakan audisi umum pada 2019 ini. Termasuk audisi di Purwokerto yang akan berlangsung Minggu (8/9/2019) sampai Selasa (10/9/2019) besok.
Perkumpulan Bulu Tangkis Djarum atau yang disingkat PB Djarum diresmikan pada 1969. Awalnya PB Djarum didirikan hanya sebagai kegiatan untuk menyalurkan hobi bulu tangkis bagi karyawan pabrik rokok Djarum di Kudus.
Namun, ternyata pada 1969 yang ikut berlatih bukan hanya karyawan, tetapi juga pemain dari luar. Sehingga Ini merupakan langkah awal PB Djarum untuk menyumbang pemain nasional.
Beberapa atlet berprestasi Indonesia sebagian besar pernah bergabung dengan PB Djarum di antaranya,
1. Kevin Sanjaya
Kevin mulai bergabung dengan PB Djarum pada 2007.
Kevin yang merupakan atlet ganda putra dan berpasangan dengan Marcus Fernaldi Gideon saat ini merupakan pebulu tangkis peringkat 1 dunia.
2. Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad
Duet mau ganda campuran ini juga merupakan dua dari ratusan atlet jebolan PB Djarum yang memiliki beragam prestasi. Di antaranya juara All England 2013-2014, juara kejuaraan dunia 2013 dan 2017 serta peraih medali emas Olimpiade RIO 2016.
3. Mohammad Ahsan
Pemain ganda putra ini berhasil memperoleh medali emas di World Championships 2019. Selain itu ia dan pasangannya Hendra Setiawan juga meraih beragam prestasi, seperti runner up BWF World Tour Super 750 Japan Open 2019, runner up BWF World Tour Super 1000 Indonesia Open 2019 serta juara BWF World Tour Super 300 New Zealand 2019. Ia bergabung dan menjalani pelatihan di PB Djarum mulai tahun 2007.
4. Budi Santoso
Pebulu tangkis yang bergabung di PB Djarum pada tahun 1982 ini memiliki beragam prestasi. Di antaranya juara 1 Thomas Cup 2002 bahkan pernah menjadi pemain top 10 dunia. Saat ini ia juga berkarier sebagai pelatih bulu tangkis di Mutiara Bandung.
5. Antonius Budi Ariantho
Ia saat ini juga menjadi pelatih bulu tangkis di Jakarta. Antonius memiliki beragam prestasi, di antaranya juara I Thomas Cup 1996, juara I Thomas Cup 2000, meraih medali Perunggu Olimpiade 1996 serta sempat menduduki ranking 1 Dunia.
6. Liem Swie King
Ia merupakan senior atlet bulu tangkis Indonesia yang merupakan hasil didikan atau latihan dari PB Djarum. Ia yang kini menjadi pengusaha hotel juga memiliki segudang prestasi, di antaranya juara I All England 1978, juara I All England 1979, juara I All England 1981 serta juara I Thomas Cup 1976.
Editor: Addi M Idhom