Menuju konten utama

Daftar 10 Manfaat Orgasme untuk Kesehatan Perempuan dan Fasenya

Orgasme tidak hanya memberikan kepuasan atau mempererat hubungan emosional antar pasangan tetapi juga sangat menguntungkan bagi kesehatan.

Daftar 10 Manfaat Orgasme untuk Kesehatan Perempuan dan Fasenya
Ilustrasi wanita orgasme. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Orgasme kerap diartikan sebagai puncak kenikmatan seksual yang terjadi saat berhubungan intim dengan pasangan. Sementara orgasme pada perempuan adalah serangkaian kontraksi ritmis yang terjadi pada area vagina, otot panggul bawah, hingga uterus.

Menariknya, orgasme tidak hanya memberikan kepuasan atau mempererat hubungan emosional antar pasangan. Efek dari orgasme ternyata lebih dari itu dan bisa sangat menguntungkan bagi kesehatan.

Meski berlangsung singkat dan kadang hanya dalam hitungan detik, orgasme diketahui berpengaruh pada kesehatan fisik maupun psikis. Hal ini tak hanya disebabkan oleh gerakan otot yang terjadi selama orgasme, tapi juga berkat peran sejumlah hormon yang ada di dalam tubuh.

10 Manfaat Orgasme untuk Kesehatan Perempuan

Berikut beberapa manfaat orgasme bagi kesehatan perempuan yang harus diketahui:

1. Memperkuat otot dasar panggul

Otot panggul bawah merupakan otot yang mendukung beberapa organ sekaligus seperti rahim, kandung kemih, dan usus. Orgasme diketahui dapat memperkuat otot panggul bawah yang tentunya sangat menyehatkan.

Dilansir dari Vogue, Dr. Janine Mahon mengungkapkan bahwa otot dasar panggul yang kuat dan fleksibel berguna untuk:

  • Menopang organ
  • Mencegah prolaps (turunnya organ akibat otot pendukung yang lemah)
  • Mengatasi konstipasi
  • Menjaga kontrol buang air kecil yang sering melemah seiring bertambahnya usia.
2. Mengatasi fibroid

Saat orgasme, otot-otot rahim akan mengalami kontraksi. Hal ini rupanya menyehatkan organ rahim itu sendiri. Bahkan, kontraksi otot pada rahim juga dipercaya dapat mengatasi masalah fibroid pada perempuan.

Fibroid sendiri adalah tumbuhnya jaringan atau daging non-kanker pada bagian rahim. Maka tak heran bila ada tenaga medis yang menyarankan orgasme untuk mengatasi masalah ini.

3. Memperbaiki mood dan emosi

Saat orgasme, tubuh akan melepas beberapa hormon seperti dopamin dan oksitosin. Hormon-hormon ini sangat berpengaruh pada kesehatan mental, mampu memperbaiki mood, serta mengurangi rasa stres dan kecemasan.

4. Menyehatkan kulit

Hormon oksitosin diyakini dapat menghambat terjadinya penuaan pada kulit. Di sisi lain, orgasme juga akan melepaskan hormon estrogen. Hormon ini rupanya berperan penting dalam pembentukan kolagen sehingga secara tak langsung akan menyehatkan kulit.

5. Meningkatkan kualitas tidur

Orgasme dapat memperbaiki kualitas tidur dengan cara mengurangi stres dan menghambat kortisol. Kortisol sendiri adalah hormon yang membuat seseorang tetap terjaga di malam hari sehingga susah tidur. Orgasme juga diketahui akan meningkatkan hormon serotonin. Serotonin dapat menghasilkan melatonin yang bisa membantu seseorang tertidur lelap.

6. Mengurangi rasa nyeri

Orgasme mampu mengurangi rasa nyeri akibat menstruasi atau sakit kepala seperti migrain. Hormon dopamin yang meningkat saat orgasme diketahui bisa menghambat reseptor rasa sakit. Akibatnya, toleransi terhadap rasa sakit meningkat dan tubuh menjadi lebih tahan terhadap nyeri.

7. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh

Saat orgasme, kadar sel darah putih di dalam tubuh akan meningkat. Seperti yang diketahui, sel darah putih punya peran penting dalam mendukung sistem kekebalan tubuh manusia.

Sementara menurut laman Everyday Health, studi yang dilakukan oleh Wilkes University di Pennsylvania juga menunjukkan bahwa rutin berhubungan seksual dapat meningkatkan imunitas.

8. Melancarkan siklus haid

Rutin berhubungan seksual akan berdampak pada kelancaran siklus haid. Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Columbia dan Stanford membuktikan bahwa perempuan yang aktif secara seksual (minimal seminggu sekali) cenderung memiliki siklus haid yang lebih lancar.

9. Meningkatkan kesuburan

Laman Avant Gynecology menjelaskan bahwa orgasme bisa menyehatkan organ-organ kewanitaan. Sistem imun yang naik serta lancarnya menstruasi berkat orgasme akan meningkatkan kesuburan. Efeknya adalah kesempatan hamil pada perempuan akan lebih besar.

10. Mengurangi risiko penyakit kardiovaskular

Studi menunjukkan bahwa perempuan yang mengalami orgasme secara rutin memiliki risiko lebih rendah terhadap penyakit jantung dan diabetes tipe 2. Di sisi lain, aktivitas seksual terbukti dapat mengurangi risiko tekanan darah tinggi, baik pada perempuan maupun laki-laki.

Fase Orgasme pada Perempuan

Seseorang tidak akan mengalami orgasme secara instan. Ada beberapa fase yang akan dilalui sebelum tubuh mencapai puncak kepuasan ketika berhubungan seksual. Fase orgasme pada perempuan meliputi:

1. Dorongan seksual

Pada tahap ini, perempuan mulai merasakan rangsangan seksual dan keinginan untuk berhubungan intim. Darah lebih banyak mengalir ke area vagina, klitoris, puting payudara, dan menyebabkan rona merah pada kulit tubuh. Di sisi lain, detak jantung dan tekanan darah akan ikut meningkat.

2. Plateau

Pada fase ini, perempuan akan merasakan gairah seksual yang lebih stabil, tapi cenderung meningkat menuju klimaks. Detak jantung dan tekanan darah semakin naik, sementara napas juga akan bertambah cepat.

3. Orgasme

Fase plateau akan berujung pada orgasme. Ketegangan seksual terlepas, tapi rahim, vagina, otot dasar panggul, serta otot-otot tubuh akan mengalami kontraksi. Pada fase ini, sensasi rasa hangat akan menyebar dari area panggul ke seluruh tubuh. Setelah orgasme, tubuh akan kembali rileks. Detak jantung, tekanan darah, serta pernapasan juga akan kembali normal.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Nur Hidayah Perwitasari