Menuju konten utama

Daerah Pesisir Gunung Ruang Rawan Tsunami, Warga Harus Waspada

Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, material vulkanik mampu untuk membangkitkan tsunami yang signifikan.

Daerah Pesisir Gunung Ruang Rawan Tsunami, Warga Harus Waspada
Gunung Ruang mengeluarkan asap putih dari permukaan kawahnya di Kabupaten kepulauan Sitaro (Siau Tagulandang Biaro), Sulawesi Utara, Jumat (19/4/2024). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat terjadinya kembali erupsi G. Ruang pada pukul 17:06 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 400 m di atas puncak (± 1.125 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah selatan. ANTARA FOTO/HO PVMBG/adw/aww.

tirto.id - BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) mengumumkan status tanggap darurat erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara, yang sebelumnya berakhir pada 29 April 2024 diperpanjang selama 14 hari dari 30 April-13 Mei 2024.

Statusnya naik ke level IV dan perluasan wilayah yang harus dikosongkan bertambah akibat peningkatan erupsi yang signifikan.

”PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) menaikkan atau memperluas radius dari puncak gunung yang harus dikosongkan oleh masyarakat menjadi 7 km,” ungkap Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam konferensi pers pada 30 April 2024.

Pada erupsi dua pekan lalu, wilayah yang dikosongkan seluas 6 kilometer dan batu pijar belum mencapai titik pengungsian. Namun, kata Abdul, pada erupsi kali ini lontaran batu pijar hasil erupsi Gunung Ruang telah mencapai titik utama pengungsian.

Lebih lanjut ia menjelaskan, karakter erupsi yang terjadi dini hari tadi sudah sangat banyak material vulkanik yang langsung masuk ke badan laut, dan hal tersebut dapat membangkitkan tsunami.

“Kita khawatirkan karena ada sejarah tahun 1871 bahwa sebagian material vulkanik mampu untuk membangkitkan tsunami yang cukup signifikan. Jadi, kita mengimbau kepada masyarakat bukan hanya mengosongkan wilayah dalam radius 7 kilometer, tetapi untuk seluruh masyarakat di Pulau Ruang dan Pulau Tagulandang,” jelas Abdul Muhari.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk menghindari daerah pesisir sampai BNPB benar-benar mengumumkan status aman. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari sekiranya terjadi tsunami seperti tahun 1871 lalu.

Saat ini, sedang dilakukan evakuasi dan BNPB mengestimasi akan ada kurang lebih 11.500-12.000 penduduk dari Pulau Tagulandang dievakuasi ke Pulau Siau. Dari jumlah tersebut, terdapat 834 penduduk dari Pulau Ruang yang dipindahkan ke Manado dengan estimasi 1.5-2,5 jam.

Menurut laporan terakhir, belum ada korban jiwa maupun luka akibat erupsi Gunung Ruang. BNPB telah menyiapkan tim yang dipimpin oleh Ketua BNPB untuk memastikan dan meninjau kegiatan tanggap darurat berjalan dengan efektif dan efisien.

“Saat ini sudah menyiapkan tim dari Kedeputian Tanggap Darurat, Kedeputian Logistik, dan Kedeputian Rehab yang akan dipimpin oleh Kepala BNPB,” ujar Abdul.

Selain itu, Bandara Internasional Sam Ratulangi juga ditutup sementara untuk penerbangan komersial maupun penerbangan lainnya. Untuk sampai ke lokasi, harus melewati jalur udara menuju Makassar kemudian menempuh jalur darat melalui Ternate.

Baca juga artikel terkait ERUPSI GUNUNG atau tulisan lainnya dari Auliya Umayna Andani

tirto.id - Flash news
Reporter: Auliya Umayna Andani
Penulis: Auliya Umayna Andani
Editor: Irfan Teguh Pribadi