tirto.id - Jauh sudah langkahku
Menyusuri hidupku
Yang penuh tanda tanya
Kadang hati bimbang
Menentukan sikapku
Tiada tempat mengadu
Itu adalah potongan lirik lagu "Bintang Kehidupan" yang dipopulerkan bintang pop Nike Ardilla. Meski diciptakan oleh Deddy Dores, tapi setidaknya lagu ini cukup kontekstual dengan kisah hidup Nike.
Meski bukan satu-satunya, single lagu yang terdapat dalam album berjudul Bintang Kehidupan (1989) ini berhasil mengantarkan Nike ke puncak popularitas. Selain berhasil terjual 2 juta kopi di Indonesia dan Asia Tenggara, album ini juga mendapat penghargaan BASF Award 1990 dalam kategori The Best Selling Rock Album.
Kendati demikian, popularitas yang ia dapatkan pada usia muda itu, justru membuat Nike tak nyaman. Diceritakan oleh sang kakak, Alan Yudi bilang Nike sempat mengeluh dengan jadwalnya yang padat sebagai artis. "Ia bilang capek banget," kata Alan.
Atas perasaan yang lelah itu, Alan mengatakan, Nike sempat mengajak orang tuanya berlibur, tapi bukan tempat liburan biasa yang dipilih Nike, melainkan ke panti asuhan. Ia senang, tapi rasa lelah itu belum sepenuhnya hilang.
Sebab, menurut Alan, kelelahan itu tampak dari foto Nike. "Lihat wajahnya yang capek itu. Kelihatan, kan?" Foto itu menunjukkan Nike Ardilla tengah duduk di kursi, memakai gaun merah. Wajahnya yang tertekuk memperlihatkan campuran antara kelelahan dan kebosanan.
"Itu foto sehari sebelum Nike meninggal," kata Alan.
Apa yang disampaikan Alan ini juga senada dengan Eddy Bogel, seorang fotografer yang bekerja di kantor majalah Aneka. Kala itu, ia bertugas memotret Nike tiga hari sebelum bintang pop itu meninggal.
Saat diwawancara tentang kesuksesan kariernya di usia yang masih belia, Nike sempat berkeluh kesah tentang hal yang ia alami, meski menurut orang-orang, hidupnya merupakan impian dari banyak remaja lain karena bergelimang prestasi.
"Orang mungkin lihat gue bangga dengan puja-puji. Bergelimang prestasi. Tapi terkadang gue yang jalanin merasa jenuh. Capek. Gue pengin pensiun aja jadi artis," ujar Nike kala itu.
Atas keluhan itu, Alan pun mengatakan: "Saya sempat bilang ke Nike. 'Dunia awalmu itu, kan, bernyanyi, tapi sekarang jadi melebar. Kalau capek balik aja ke dunia yang membesarkan namamu'," kata Alan.
Namun, belum sempat menjalankan masukan dari Alan, Nike keburu meninggal dunia pada 19 Maret 1995. Sekitar pukul 6 pagi, mobil Honda Civic Genio yang dikendarai Nike oleng dan menghantam tempat sampah yang terbuat dari beton di Jalan Riau (sekarang R.E Martadinata).
Nike meninggal di usia 19 tahun, tepat di saat puncak karier. Meski telah tiada, setahun kemudian, para fans Nike—tergabung dalam Nike Ardilla Fans Club—melangsungkan ziarah ke makam artis idolanya di Kecamatan Imbanagara, sekitar 7 kilometer dari pusat kota Ciamis. Sejak saat itu, mereka tak pernah absen menziarahi makam Nike.
Lirik Lagu Bintang Kehidupan Nike Ardilla:
Jenuh aku mendengar
Manisnya kata cinta
Lebih baik sendiri
Bukannya sekali
Sering 'ku mencoba
Namun 'ku gagal lagi
Mungkin nasib ini
Suratan tanganku
Harus tabah menjalani
Jauh sudah langkahku
Menyusuri hidupku
Yang penuh tanda tanya
Kadang hati bimbang
Menentukan sikapku
Tiada tempat mengadu
Hanya iman di dada
Yang membuatku mampu
Selalu tabah menjalani
Malam-malam aku sendiri
Tanpa cintamu lagi
Ho-u-wo-o-o-o-o
Hanya satu keyakinanku
Bintang 'kan bersinar
Menerpa hidupku
Bahagia 'kan datang
Jenuh aku mendengar
Manisnya kata cinta
Lebih baik sendiri
Bukannya sekali
Sering 'ku mencoba
Namun 'ku gagal lagi
Hanya iman di dada
Yang membuatku mampu
Selalu tabah menjalani
Malam-malam aku sendiri
Tanpa cintamu lagi
Ho-u-wo-o-o-o-o
Hanya satu keyakinanku
Bintang 'kan bersinar
Menerpa hidupku
Bahagia 'kan datang
Ho-ho-ho
Malam-malam aku sendiri
Tanpa cintamu lagi
Ho-u-wo-o-o-o-o
Hanya satu keyakinanku
Bintang 'kan bersinar
Menerpa hidupku
Bahagia 'kan datang
Editor: Agung DH