Menuju konten utama

Kultus Nike Ardilla Di Hati Penggemar

Penggemar Nike begitu takzim membaca doa di depan pusara setelah menempuh perjalanan ratusan kilometer. Ada kecintaan yang bisa menjelma jadi keimanan. Agama seperti itu. Musik juga bisa seperti itu. Musik yang hebat bisa melahirkan para penggemar yang mencintaimu dengan keras kepala, tanpa lelah. Dan itu ada pada diri penggemar Nike.

Kultus Nike Ardilla Di Hati Penggemar
Para penggemar Nike Ardilla berdoa bersama disamping makam idolanya. Tirto.id/Andrey Gromico
2017/03/27/DSC_1038_ratio-16x9.JPG
Para penggemar Nike Ardilla berkumpul disamping makam idolanya. Tirto.id/Andrey Gromico
2017/03/27/DSC_0952_ratio-16x9.JPG
Menangis di samping Makam Nike Ardilla. Tirto.id/Andrey Gromico
2017/03/27/DSC_1201_ratio-16x9.JPG
Anisa seorang anak penggemar Nike Ardilla berdiri di samping makam idolanya. Tirto.id/Andrey Gromico
2017/03/27/DSC_1167_ratio-16x9.JPG
Mereka berfoto bersama usai berdoa di samping makam Nike Ardilla. Tirto.id/Andrey Gromico
2017/03/27/DSC_1133_ratio-16x9.JPG
Seorang penggemar mencium nisan di makam Nike Ardilla. Tirto.id/Andrey Gromico
2017/03/27/DSC_0778_ratio-16x9.JPG
Penggemar Nike Ardilla meletakkan karangan bunga dan foto di lokasi kecelekaan Nike Ardilla di Jl. Raden Eddy Martadinata, Bandung. Tirto.id/Andrey Gromico
2017/03/27/DSC_0902_ratio-16x9.JPG
Seorang anak penggemar NIke Ardilla uga ikut serta berjalan kaki menuju makam Nike Ardilla di Ciamis, Jaw Barat. Tirto.id/Andrey Gromico
2017/03/27/DSC_0585_ratio-16x9.JPG
Seorang penggemar Nike Ardilla sholat di Museum Nike Ardilla, bandung. Tirto.id/Andrey Gromico
2017/03/27/DSC_0516_ratio-16x9.JPG
Penggemar Nike Ardilla antusias bernyanyi saat mini konser mengenang Nike Ardilla di Rumah NIke Ardilla di Bandung. Tirto.id/Andrey Gromico
2017/03/27/DSC_1346_ratio-16x9.JPG
Para penggemar Nike Ardilla saat konser mengenang 22 tahun kematian idolanya.Tirto.id/Andrey Gromico
2017/03/27/DSC_1325_ratio-16x9.JPG
Vokalis Setia Band, Charlie Van Houten menyanyikan lagu Nike Ardilla berjudul "Bintang Kehidupan" di Rumah Nike Ardilla di Ciamis, Jawa Barat usai berziarah . Tirto.id/Andrey Gromico
2017/03/27/DSC_0295_ratio-16x9.JPG
Agus Hermawan, Eka Andni, dan Anaknya Ahmad Mufakir adalah keluarga penggemar Nike Ardilla yang rutin ikut ziarah ke makam idolanya. Tirto.id/Andrey Gromico
2017/03/27/DSC_0637_ratio-16x9.JPG
Erwin Sayamsudin bersama anaknya Brilian Kayla, sudah 3 tahun mengikuti ziarah Nike Ardila bersama Nike Ardilla Fans Club. Tirto.id/Andrey Gromico
2017/03/27/DSC_1352_ratio-16x9.JPG
Euis Risdiana yang membawa anak lelakinya, Nicholas Tanuwijaya (12 tahun). Euis menurunkan kecintaannya terhadap Nike kepada Nicholas. Tirto.id/Andrey Gromico
2017/03/27/DSC_0289_ratio-16x9.JPG
Ke;luarga penggemar Nike Ardilla, Sofian Ranti Lerian bersama anaknya Jingga Saini Agustina. Tirto.id/Andrey Gromico
22 tahun silam, artis Nike Ardilla mengalami tabrakan tunggal. Mobil yang ia setir menabrak beton tempat sampah. Di sana, Nike mengembuskan nafas terakhir. Nike pergi dalam usia yang terlampau muda, 19 tahun. Orang yang ditinggalkan bukan hanya keluarga dan sanak kerabat. Melainkan juga karier Nike di masa puncak dan jutaan penggemar yang terkejut dan patah hati.

Hari itu, Minggu, 19 Maret, puluhan penggemar yang datang dari Padang, Makassar, Bangka Belitung, Bali, Samarinda, hingga Malaysia mengenang 22 tahun kerpergian idolanya. Tiap tanggal 19 Maret, mereka berkumpul untuk menapak tilas museum, lokasi kecelakaan, hingga makam sang idola yang meninggal puluhan tahun lalu: artis pop Nike Ardilla.

Pukul 6 pagi mereka tiba di Jl. RE Martadinata, Bandung, tempat tragedi kecelakaan Nike Ardilla. Di depan Kafe Bali itu, para penggemar berkumpul dan berdoa bersama. Banyak yang membawa bunga, juga foto berpigura. Seseorang membawa gitar dan menjadi pengiring karaoke massal lagu-lagu Nike. Lagu "Menyibak Tirai Kelabu" dan "Bintang Kehidupan" dimainkan. Beberapa penggemar berwajah sendu, bahkan ada yang menangis sesenggukan. Ketika kord pertama A Minor digenjreng, tanpa dikomando, mereka langsung bernyanyi.

Sebening embun pagi hari
Seindah sinarnya mentari
Kusibak tirai yang menghalang di jalan hidupku
dan kutemui sebuah harapan

Penggemar Nike begitu takzim membaca doa di depan pusara setelah menempuh perjalanan ratusan kilometer dari Bandung Menuju Ciamis, lokasi makam idolnya. Ada beberapa penggemar yang berebutan merengkuh nisan dan menciuminya. Ada pula yang mengelus pusara sembari menangis. Ada kecintaan yang bisa menjelma jadi keimanan. Agama seperti itu. Musik juga bisa seperti itu. Musik yang hebat bisa melahirkan para penggemar yang mencintaimu dengan keras kepala, tanpa lelah. Dan itu ada pada diri penggemar Nike.

FOTO-FOTO: Andrey Gromico
Baca juga artikel terkait FOTO-TIRTO atau tulisan lainnya

tirto.id - Musik
Editor: Andrey Gromico