Menuju konten utama

Cuaca Australia Lebih Dingin, Kebakaran Hutan Diharapkan Mereda

Kebakaran di Australia diharapkan mereda karena cuaca pada Minggu pagi ini lebih dingin daripada sebelumnya.

Cuaca Australia Lebih Dingin, Kebakaran Hutan Diharapkan Mereda
Petugas pemadam kebakaran CFA dipandang sebagai api yang menghantam Clovemont Way di Bundoora di luar Melbourne, Senin, 30 Desember 2019. Julian Smith / Gambar AAP melalui AP

tirto.id - Temperatur udara di Australia lebih dingin pada Minggu (5/1/2020). Hal ini diharapkan bisa meredakan kebakaran hutan yang melanda tiga negara bagian di Australia. Kebakaran hebat ini menyebabkan 24 nyawa melayang dan lebih dari 2.000 rumah hancur.

Diwartakan Associated Press, suhu udara di Australia pada Sabtu (4/1/2020) cukup tinggi dan angin kencang bertiup di New South Wales, Victoria, dan Australia Selatan. Kondisi cuaca membawa api hingga ke pinggiran kota Sidney dan memaksa ribuan orang melarikan diri.

Ribuan petugas pemadam kebakaran berjuang untuk mengendalikan api, tetapi api menjalar di luar kendali dan berpotensi memusnahkan rumah-rumah di pedesaan. Api menyebabkan kerugian yang hampir tak terhitung dari segi properti dan satwa liar.

Pada Minggu pagi, sebuah infografik muncul tentang peta bencana dengan skala yang belum pernah terjadi sebelumnya di Australia. Dinas Pemadam Kebakaran mengatakan ada 150 titik api aktif di negara bagian itu, 64 di antaranya tidak terkendali.

"Ini bukan sesuatu yang kita alami sebelumnya. Aktivitas cuaca, tingkat dan penyebaran api, kecepatan api (bergerak), warga belum pernah melihat api yang seperti ini sebelumnya," kata Perdana Menteri New South Wales Gladys Berejiklian.

Dia mengatakan, kebakaran hutan ini adalah yang terbesar selama ia hidup. Ia menyatakan, "banyak ahli telah hidup lebih lama daripada saya untuk memerangi api dan mengamati keadaan. Semua setuju, kami berada di bencana yang belum dipetakan."

Korban jatuh akibat kebakaran terakhir terjadi di Batlow di New South Wales, di mana seorang pria berusia 47 tahun meninggal Sabtu malam karena berusaha memadamkan api di rumah tetangganya. Polisi New South Wales mengatakan pria itu ditemukan tidak sadarkan diri.

"Kondisi cuaca telah membaik di New South Wales dan Victoria tetapi masih ada banyak kebakaran yang berkobar dan upaya pemadaman kebakaran untuk memadamkan api terus belanjut," kata Perdana Menteri Scott Morrison pada konferensi pers hari Minggu.

Dia mengumumkan pembentukan agen pemulihan kebakaran hutan nasional, dipimpin oleh mantan Komisaris Polisi Federal Australia Andrew Colvin, yang akan memberikan kompensasi kepada usaha kecil dan membantu memperbaiki infrastruktur yang rusak.

Kebakaran hutan mematikan ini, yang telah berkobar sejak September, telah membakar sekitar 5 juta hektar tanah. Kebakaran hutan yang terjadi saat musim panas Australia ini juga menjadi bencana besar bagi satwa liar di negara itu.

Api kemungkinan menewaskan hampir 500 juta burung, reptil, dan mamalia di New South Wales saja, kata pakar ekologi Universitas Sydney Chris Dickman kepada Sydney Morning Herald. Katak, kelelawar, dan serangga dikecualikan dari perkiraannya, sehingga membuat jumlah hewan yang jadi korban jauh lebih besar.

Para ahli mengatakan perubahan iklim telah memperburuk kebakaran hutan yang belum pernah terjadi sebelumnya di seluruh dunia ini. Morrison dikritik karena penolakannya yang berulang-ulang soal pengaruh perubahan iklim terhadap kebakaran. Ia menganggap ini sebagai bencana alam.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah Australia, 3.000 tentara, pasukan cadangan angkatan laut dan udara diperintahkan untuk membantu memadamkan api. Morrison mengumumkan keputusan itu pada Sabtu dan mengeluarkan dana $14 juta untuk menyewa empat pesawat pemadam kebakaran selama masa krisis kebakaran.

Namun, tindakan-tindakan itu tetap menuai kritik terhadap kepemimpinan Morrison dan lambatnya respons terhadap kebakaran.

Baca juga artikel terkait KEBAKARAN HUTAN atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Addi M Idhom