tirto.id - Beberapa warga Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah, terkendala mengikuti seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) karena kehilangan ijazah ketika gempa disertai likuifaksi melanda tempat tinggal mereka pada 28 September 2018.
Terkait hal ini, Abdul Naim, warga Kelurahan Petobo, menceritakan persoalan ijazah yang menjadi kendala.
"Ijazah menjadi salah satu kendala, karena banyak warga yang kehilangan ijazah dan dokumen penting lainnya saat bencana likuifaksi terjadi," katanya pada Senin (7/9/2019).
Ia bersama warga lain yang kehilangan ijazah karena bencana sudah mengurus surat keterangan pengganti ijazah. Namun, lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Pemerintahan Universitas Tadulako Palu itu tidak tahu apakah surat keterangan pengganti ijazah dapat digunakan untuk mengikuti seleksi penerimaan CPNS tahun 2019.
"Ini butuh kejelasan dari pemerintah, bahwa apakah boleh menggunakan surat keterangan pengganti ijazah ataukah tidak. Surat keterangan pengganti ijazah ada, mulai dari SD, MTsN, SMA, dan S1. Namun, ini perlu kejelasan dari pemerintah," ia menambahkan.
Sementara itu, Rostian, warga Petobo lainnya, juga mengalami hal serupa. Dia berharap pemerintah memberikan solusi bagi korban bencana yang kehilangan ijazah dan ingin mengikuti seleksi CPNS.
Pemerintah berencana mengumumkan pelaksanaan seleksi penerimaan CPNS 2019 pada pekan keempat Oktober, memulai pendaftaran pada November, dan melaksanakan seleksi administrasi pada Desember. Dalam seleksi tahun ini, pemerintah membuka lowongan untuk mengisi 197.111 posisi pegawai pegawai pemerintah yang meliputi 37.854 posisi pegawai kementerian/lembaga dan 159.257 posisi pegawai pemerintah daerah.
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Agung DH