tirto.id - Formasi penerimaan CPNS 2018 akan diputuskan pada akhir Juli ini, semantara pelaksanaan seleksi baru digelar Agustus mendatang. Hal ini telah dikemukakan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Asman Abnur pada 11 Juli lalu saat acara Rakornas Kepegawaian.
Meski begitu, hingga saat ini kerap beredar informasi palsu mengenai penerimaan CPNS 2018. Badan Kepegawaian Negara selaku (BKN) selaku pelaksana panitia seleksi nasional pun memastikan pengumuman resmi CPNS 2018 masih menunggu keputusan pemerintah, khususnya Kementerian PAN-RB.
Masyarakat diminta untuk tetap waspada informasi hoaks CPNS 2018 dan menanti pengumuman resmi yang disiarkan BKN melalui situs web resminya. Sembari menunggu pengumuman, BKN mengimbau calon pendaftar untuk mempersiapkan diri mempelajari ujian tulis CPNS 2018 yang nanti dihadapi.
“Mimin juga sarankan nih, lebih baik #SobatBKN mempelajari Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) sambil menunggu pengumuman resmi. Daripada menanyakan hal yang sama terus-menerus dan jawabannya pun tetap sama, belum ada info resmi terkait persyaratan, kapan, dan ketentuan penerimaan CPNS,” demikian cuitan BKN pada 22 Juli lalu.
Pada seleksi CPNS terdahulu, salah satu soal ujian berupa Tes Kompetensi Dasar. Di dalamnya terdapat Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang dimaksudkan untuk menguji pengetahuan kebangsaan meliputi UUD 1945, Pancasila, dan sejarah RI. BKN mencatat, peserta cenderung mengalami kesulitan melalui tahap ujian ini.
Latihan soal TWK sebelumnya dapat diakses calon peserta melalui laman cat.bkn.go.id. Namun, untuk saat ini situs web masih dalam perbaikan karena berkaitan dengan sscn.bkn.go.id. Karenanya, BKN mempersilakan agar calon peserta belajar melalui buku atau media lain.
“Hai #SobatBKN web http://cat.bkn.go.id juga dalam maintenance karena ada hubungannya dengan SSCN nanti. Belajar tidak harus menggunakan simulasi CAT, teori dan materi yang paling penting dipelajari,” ungkap BKN menambahkan.
Menteri Asman Abnur sebelumnya menyatakan penerimaan CPNS 2018 juga akan memprioritaskan tenaga pendidik (guru) dan tenaga kesehatan. Rencananya, akan ada penambahan kuota tersendiri untuk guru dan tenaga kesehatan ini. Khusus untuk lowongan CPNS guru, Menteri Asman sudah membeberkan perkiraan formasinya.
“Untuk guru saja, [kuotanya] kurang lebih 100 ribu formasi. Itu untuk mengurangi kekurangan guru yang menurut data Kemdikbud sebanyak 700 ribu. [Kekurangannya] Kami cicil sedikit-sedikit,” ungkap Asman Abnur di sela-sela acara Rakornas Kepegawaian di Tangerang, 11 Juli lalu.
Jumlah perkiraan itu sudah diperhitungkan Kementerian PAN-RB untuk dialokasikan ke seluruh pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota. Bahkan penerimaan 100 ribu tenaga pendidik itu sudah diprioritaskan karena di luar dari formasi teknis CPNS secara umum.
Asman Abnur menerangkan jumlah PNS yang pensiun tahun ini sekitar 220 ribu orang. Namun, formasi tetap untuk kementerian/lembaga hingga pemerintah daerah di provinsi dan kabupetan/kota dipastikan akan kurang dari angka itu.
Editor: Yuliana Ratnasari