tirto.id - Wabah virus Corona atau COVID-19 memukul industri elektronik dalam negeri. Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) mencatat produksi mereka turun hingga 50 persen karena impor bahan baku elektronik yang sebagian besar berasal dari Cina terhambat.
“Impor kita terbesar elektronik, HP, TV. Itu memang yang terdampak. Saya tahu ada satu perusahaan TV produksi 5 ribu unit jadi 2.500 unit per hari,” ucap Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani kepada wartawan saat ditemui di Istana Negara, Rabu (11/3/2020).
Rosan mengatakan sebagai imbas dari Corona, permintaan barang elektronik juga turun. Kondisi ini katanya turut menyumbang faktor di balik pemangkasan produksi yang dilakukan perusahaan elektronik.
“Ini shock. Permintaan turun. Pada saat produksi turun itu sesuai dengan demand,” ucap Rosan.
Sejalan dengan data Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kemenkeu, komoditas seperti ponsel mengalami penurunan devisa dari 97,3 juta dolar AS menjadi 92 juta dolar AS. Sementara itu, devisa impor komputer turun dari 34,1 juta dolar AS menjadi 16,7 juta dolar AS dan tekstil turun paling dalam, yakni dari 136,1 juta dolar AS menjadi 56,8 juta dolar AS.
Ketika ditanya bilamana perusahaan masih kuat menanggung beban karena Corona, Rosan memastikan semuanya dalam keadaan terkendali. Soal Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), ia mengatakan hal itu masih relatif jauh.
“Perusahaan masih oke, tapi mengantisipasi. memastikan di tengah perlambatan perusahaan tetap jalan, tidak ada PHK. so far masih berjalan dengan baik,” ucap Rosan.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Abdul Aziz