Menuju konten utama

Contoh Susunan Upacara Hari Pahlawan 10 November 2023

Susunan upacara bendera untuk memperingati Hari Pahlawan setiap tanggal 10 November. Berikut contoh susunan dan tata cara upacara Hari Pahlawan selengkapnya

Contoh Susunan Upacara Hari Pahlawan 10 November 2023
Anggota Paskibraka mengibarkan Bendera Merah Putih saat upacara. ANTARA FOTO/Olha Mulalinda/tom.

tirto.id - Upacara bendera menjadi salah satu agenda rutin yang dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Pahlawan setiap tanggal 10 November. Berkaitan dengan hal itu, rincian terkait susunan upacara Hari Pahlawan juga telah termuat dalam pedoman pelaksanaan peringatan Hari Pahlawan yang dirilis oleh Kementerian Sosial RI.

Pada tahun ini, peringatan Hari Pahlawan jatuh pada Jum’at, 10 November 2023. Hari Pahlawan sendiri merupakan salah satu hari besar nasional yang ditetapkan oleh Presiden Sukarno pada 10 November 1946 silam. Peringatan Hari Pahlawan ini dilakukan untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur di medan perang ketika melawan penjajah tepatnya pada 10 November 1945 di Surabaya.

Terdapat sejumlah kegiatan yang dapat dilakukan untuk memperingati Hari Pahlawan seperti melaksanakan upacara bendera maupun mengadakan berbagai macam perlombaan dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Pahlawan.

Dengan adanya pelaksanaan upacara bendera dalam peringatan Hari Pahlawan diharapkan setiap peserta upacara dapat merasakan semangat perjuangan para pahlawan serta menyadari pentingnya menghargai jasa-jasa pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan bangsa.

Contoh Susunan Upacara Hari Pahlawan 2023

Merujuk pada pedoman pelaksanaan peringatan hari pahlawan yang telah dirilis oleh Kementerian Sosial RI, berikut ini rangkaian susunan acara yang dapat dipakai dalam pelaksanaan upacara bendera pada perayaan hari pahlawan tahun 2023:

a. Penghormatan umum kepada Pembina Upacara dipimpin oleh Komandan Upacara.

b. Laporan Komandan Upacara kepada Pembina Upacara.

c. Pengibaran bendera Merah Putih, diiringi Lagu Kebangsaan “Indonesia Raya” yang dinyanyikan oleh seluruh peserta upacara.

d. Mengheningkan cipta, dipimpin oleh Pembina Upacara.

e. Pembacaan Pancasila.

f. Pembacaan Pembukaan UUD 1945.

g. Pembacaan pesan-pesan Pahlawan (ditentukan panitia).

h. Amanat Pembina Upacara.

i. Pembacaan Do’a.

j. Laporan Komandan Upacara kepada Pembina Upacara.

k. Penghormatan kepada Pembina Upacara dipimpin oleh Komandan Upacara.

l. Upacara selesai.

Adapun hal penting yang harus diperhatikan yakni apabila upacara bendera terpaksa tidak dapat dilaksanakan di lapangan terbuka, pengibaran Bendera Merah Putih bisa diganti dengan Bendera Merah Putih yang sudah dipasang di tiang.

Kemudian untuk pokok-pokok atau susunan acara yang lainnya wajib diikuti dengan penyesuaian seperlunya dan menyesuaikan dengan protokol kesehatan.

Latar Belakang Peringatan Hari Pahlawan 10 November

Peringatan Hari Pahlawan pada 10 November dilatarbelakangi oleh adanya peristiwa pertempuran besar antara tentara Indonesia dan pasukan Inggris setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Pertempuran tersebut terjadi di Surabaya, tepatnya pada 10 November 1945.

Pertempuran antara Indonesia dengan pasukan sekutu (termasuk Inggris dan Belanda) tersebut menjadi salah satu pertempuran terbesar dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang sekaligus menjadi simbol perlawanan bangsa Indonesia terhadap kolonialisme.

Meski pada 29 Oktober 1945 pihak Indonesia dan tentara Inggris menandatangani gencatan senjata, bentrokan bersenjata antara rakyat dan tentara Inggris di Surabaya masih tetap terjadi. Puncak bentrokan tersebut terjadi pada 30 Oktober 1945 ketika Pimpinan Tentara Inggris untuk wilayah Jawa Timur, Brigadir Jenderal Mallaby terbunuh.

Peristiwa terbunuhnya Jenderal Mallaby membuat Inggris menjadi geram hingga kemudian menunjuk Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh sebagai pengganti Mallaby. Bersamaan dengan hal itu, Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh mengeluarkan Ultimatum pada 10 November 1945.

Isi ultimatum tersebut diantaranya yaitu meminta Indonesia untuk menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan terhadap tentara AFNEI dan administrasi NICA, mengancam akan melakukan serangan di Surabaya baik melalui darat, laut, maupun udara apabila tidak menaati perintah Inggris.

Namun ultimatum itu tidak ditaati oleh rakyat Surabaya sehingga terjadilah pertempuran dahsyat pada 10 November 1945. Pertempuran yang terjadi selama tiga minggu tersebut mengakibatkan adanya 20.000 korban jiwa yang sebagian besar adalah warga sipil.

Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat yang menjadi korban membuat Kota Surabaya dijuluki sebagai Kota Pahlawan. Selanjutnya sebagai bentuk penghargaan terhadap jasa dan pengorbanan para pahlawan, Presiden Sukarno menetapkan tanggal 10 November setiap tahunnya sebagai Hari Pahlawan.

Baca juga artikel terkait HARI PAHLAWAN 2023 atau tulisan lainnya dari Ririn Margiyanti

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ririn Margiyanti
Penulis: Ririn Margiyanti
Editor: Yulaika Ramadhani