tirto.id - Satwa harapan merupakan segala jenis binatang yang dipelihara atau diternakkan dengan harapan mampu menghasilkan manfaat berupa bahan baku atau jasa. Berikut ini pengertian, manfaat, dan contoh-contoh satwa harapan yang kerap dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Sejauh ini, budidaya satwa harapan berkembang seiring naiknya pamor bidang usaha peternakan, sebagaimana disampaikan Suci Paresti, dkk dalam Prakarya (2017).
Di samping hewan ternak pada umumnya (kambing, sapi, dan ayam), satwa harapan hadir sebagai satwa alternatif yang dibudidayakan untuk sumber bahan baku industri, pakan, atau hewan laboratorium.
Dengan tujuan tersebut, satwa harapan memiliki sejumlah karakteristik khusus, di antaranya adalah memiliki siklus hidup pendek, jarang terkena penyakit, mudah beradaptasi dengan lingkungan dan pakan yang diberikan, serta relatif terjangkau secara ekonomis. Lalu, hewan apa saja yang termasuk satwa harapan?
Jenis-jenis Satwa Harapan
Dikutip dari Prakarya Aspek Budidaya (2020) yang ditulis Nina Suprihatin, jenis satwa harapan secara garis besar terbagi dalam dua kelompok, yakni kelompok hewan bertulang belakang dan kelompok hewan tak bertulang belakang.
1. Satwa harapan bertulang belakang
Jenis satwa harapan yang dapat dibudidayakan untuk kelompok hewan bertulang belakang atau vertebrata meliputi jenis unggas, reptil, dan mamalia. Berikut penjelasannya:
- Unggas, merupakan kelompok hewan yang memiliki alat gerak berupa sayap dan pemakan biji-bijian, larva serangga, atau buah. Contoh unggas yang merupakan satwa harapan di antaranya adalah lovebird dan burung jalak.
- Reptil, merupakan hewan melata dengan alat gerak berupa kaki yang berada di samping kiri dan kanan tubuhnya. Contoh satwa harapan jenis reptil antara lain kura-kura dan tokek.
- Mamalia, merupakan hewan yang berkembang biak dengan cara beranak dan menyusui. Contoh satwa harapan yang berupa mamalia adalah tikus dan kelinci.
2. Satwa harapan tak bertulang belakang
Hewan tak bertulang belakang disebut juga sebagai invertebrata adalah hewan yang tidak memiliki tulang punggung atau kolom vertebral.
Jenis satwa harapan ini contohnya adalah cacing, serangga, larva serangga, ulat sutra, hingga lebah madu.
Manfaat Satwa Harapan
Satwa harapan dibudidayakan untuk menghasilkan manfaat bagi manusia, baik dari segi ekonomis maupun nonekonomis.
Pertama, manfaat ekonomis satwa harapan merujuk pada terbukanya usaha yang mampu menjadi lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.
Sebagai misal, budidaya ulat sutera menghasilkan benang sebagai bahan untuk membuat pakaian dengan nilai ekonomis tinggi.
Kedua, manfaat nonekonomis dari satwa harapan adalah dapat melestarikan spesies yang dikembangbiakkan sehingga mencegah kepunahan satwa harapan tersebut.
Lalu, bagaimana satwa harapan dibudidayakan hingga dapat memberi manfaat?
Satwa harapan dibudidayakan dengan pengembangan satwa liar menjadi komoditi domestik melalui domestikasi atau penangkaran.
Budidaya satwa harapan berkaitan dengan jumlah satwa liar pada batas tertentu yang diambil dari alam, kemudian dilakukan pengembangan dari keturunan-keturunan yang berhasil ditangkarkan.
Penulis: Syaima Sabine Fasawwa
Editor: Abdul Hadi