tirto.id - Contoh teks sambutan santunan anak yatim di Hari Idul Yatima dapat dipakai untuk membuka acara dalam rangka perayaan 10 Muharram.
Lebaran anak yatim atau Idul Yatama merupakan peringatan yang diadakan setiap 10 Muharam. Idul Yatama pada tahun ini bertepatan dengan 28 Juli 2023. Pada hari tersebut sebagian umat Islam menjalankan tradisi menyantuni anak yatim.
Lebaran anak yatim adalah sebuah tradisi. Kehadirannya tidak lantas menjadikan adanya tambahan hari raya baru dalam Islam yang hanya terdiri dari Idul Fitri dan Idul Adha.
Peringatan tersebut merupakan momentum tahunan untuk kembali mengingatkan tentang pentingnya merawat dan menyantuni anak yatim.
Kegiatan menyantuni anak yatim dapat dilakukan perorangan atau atas nama organisasi. Pada kegiatan penyantunan anak yatim oleh organisasi, kadang memerlukan memerlukan seremoni sederhana.
Pesan-pesan hikmah pada seremoni tersebut dapat diselipkan pada saat disampaikannya kata sambutan.
Contoh Teks Pidato Santunan Anak Yatim
Berikut ini contoh teks pidato kata sambutan pada kegiatan santunan anak yatim. Materi di dalamnya dapat disunting sesuai kebutuhan
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، وَعَلَى أله وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ
(Alhamdulillahi rabbil ’alamin. Wassholatu wassalamu ’ala asyrafil ambiyaai wal mursalin. wa’ala alihi wa ashhabihi waman tabi’ahum bi ihsanin ilaa yaumiddin. Amma ba’du.)
Hadirin yang saya hormati.
Melalui pertemuan di pagi yang indah ini, marilah sebelumnya kita panjatkan pujian dan rasa syukur kita kepada Allah sebhanahu wa ta'ala. Semua limpahan rahmat dan hidayahNya yang telah diberikan, telah mengantarkan kita untuk berkumpul bersama-sama dalam rangka memuliakan anak yatim seperti yang dituntunkan oleh Allah dan Rasulullah shallallahu alaihi wa salam.
Tidak lupa, mari kita bersama-sama untuk menyampaikan salawat dan salam kepada Nabi Muhammad, keluarganya, sahabatnya, dan semua umat Islam yang konsisten menjaga agama ini dengan benar. Semoga kita menjadi hamba Allah yang dibangkitkan di akhirat dengan mendapat syafaat dari Rasulullah.
Hadirin yang berbahagia.
Bulan Muharam telah tiba dengan membawa berbagai keutamaannya. Allah bahkan menjadikan bulan tersebut sebagai bulan haram. Di waktu inilah kita dianjurkan untuk memperbanyak berbagai amalan ibadah dan mengurangi, bahkan tidak melakukan sama sekali, terhadap perbuatan dosa atau pun kemaksiatan.
Selain salah satunya menjalankan puasa Asyura pada 10 Muharam, kita juga bisa melakukan amalan menyantuni anak yatim. Sebagian orang Islam menjadikan tanggal tersebut sebagai peringatan Idul Yatama atau lebarannya anak yatim. Mereka memberikan kepedulian pada anak yatim yang memang harus dibantu oleh umat Islam lainnya yang lebih mampu.
Idul Yatama memang hanya sebagai peringatan biasa untuk mengingatkan kembali betapa mulianya amalan menyantuni anak yatim. Momentum tersebut dapat dijadikan penyemangat untuk senantiasa berbuat baik pada anak yatim kapan pun juga, tanpa perlu menunggu peringatannya tiba. Dengan demikian, sunnah Rasulullah terhadap anak yatim akan terus terjaga sampai kapan pun.
Hadirin yang dimuliakan Allah.
Menyayangi anak yatim dan menyantuni mereka dapat melembutkan hati. Orang-orang yang menolong anak yatim pun akan diganti Allah dengan memberikan kecukupan terhadap keperluan mereka. Hal ini sebagaimana disabdakan Rasulullah:
"Apakah engkau suka hatimu menjadi lembut dan kamu mendapatkan hajatmu (keperluanmu)? Rahmatilah anak yatim, usaplah kepalanya, dan berikanlah makan kepadanya dari makananmu, niscaya hatimu menjadi lembut dan niscaya kamu akan mendapatkan hajatmu.” (HR. ‘Abdurrazaq dalam mushannafnya, 11:97, hadis hasan)
Keutamaan menyantuni anak yatim pun akan berlanjut sampai di akhirat. Mereka yang peduli pada anak yatim dijanjikan memiliki kedudukan yang lebih baik di akhirat kelak. Nabi Muhammad bersabda:
“Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini”, kemudian beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta agak merenggangkan keduanya." (HR al-Bukhari no. 4998 dan 5659)
Oleh sebab itu, mari kita jadikan momentum Lebaran Anak Yatim ini untuk menyemangati diri sendiri untuk selalu menyisihkan harta, pikiran, dan kemampuan untuk membantu anak yatim. Mumpung jasad masih bernyawa, kita usahakan kebaikan bagi anak yatim agar kelak menjadi hamba yang dimuliakan Allah di dunia dan akhirat. Dengan sendirinya, kita sebagai penyantun anak yatim juga diberikan kebaikan oleh Allah.
Demikian sambutan dari saya. Semoga Allah memberkahi langkah kita semua dengan kegiatan santunan anak yatim ini.
Wassalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh.
Editor: Yulaika Ramadhani