tirto.id - Peringatan Hari Guru Nasional digelar di Negara Kesatuan Republik Indonesia setiap tahunnya pada 25 November. Salah satu cara untuk bisa ikut menyemarakan perayaan tersebut misalnya membuat pantun bertema Hari Guru.
Adapun Hari Guru Nasional 2023 akan diperingati pada Sabtu, 25 November 2023.
Sejarah Hari Guru ini dapat dipantau lewat Kongres Pendidik Bangsa yang digelar 24-25 November 1945 silam. Sejumlah tenaga pendidikan kala itu berkumpul di Surakarta, spesifiknya di Sekolah Guru Puteri.
Kongres itu pun menghasilkan organisasi bernama PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia), seperti dikutip dari Disnakermobduk Aceh.
Organisasi tersebut lahir untuk menjadi fasilitas para guru dalam mempertahankan dan menyempurnakan RI; meningkatkan pendidikan berdasarkan kerakyatan; dan membela hak serta nasib buruh maupun guru.
Hari kelahiran PGRI, 25 November 1945, kemudian ditetapkan juga sebagai Hari Guru Nasional. Penetapan tanggal lahir dan peringatan tersebut dituangkan dalam Keputusan Presiden Nomor 7 tahun 1994.
Tema Hari Guru Nasional 2023
Hari Guru Nasional 2023 jatuh pada Sabtu (25/11/2023). Berhubungan dengan itu, tema yang diusung untuk peringatan tahun ini adalah “Bergerak Bersama Merayakan Merdeka Belajar”.
Sebagaimana dikutip dari DITPSD Kemdikbud, “Merdeka Belajar” dideskripsikan sebagai cara mengubah sistem pendidikan. Adapun tujuannya agar bisa menciptakan SDM unggul Indonesia ber-Profil Pelajar Pancasila.
Oleh sebab itu, tema di atas mengharapkan adanya gerakan bersama untuk merayakan sistem pembelajaran tersebut.
Pantun Hari Guru Singkat
Berikut ini salah satu contoh pantun singkat bertajuk “Pantun Tuan Guru” karya Mantazakka yang ditulis pada 25 November 2021 silam.
Gagah sungguh perdana menteri
Anggun nian burung merpati
Mengabdi ikhlas sepenuh hati
Namamu abadi dalam sanubari
Ke Melaka menuntut ilmu
Lewat Palembang meniti jalan
Tiada yang dapat menandingimu
Bakti abadi membina peradaban
Cermin lapuk cermin pecah
Dilindas pedati ditengah laman
Mengabdi ikhlas tanpa kesah
Mendidik membina anak zaman
Pedang Damaskus pedang besi
Dipakai menebas bukan memahat
Segenap insan menjadi saksi
Pengabdian tulus sepanjang hayat
Tetua kampung bijak bestari
Anak remaja elok bermisai
Setiap beban mesti disyukuri
Walau sukar tak jua usai
Malam pengantin memakai pacar
Harum mewangi daun selasih
Sepelik apapun murid diajar
Dituntun dengan penuh asih
Menyesap semerbak wangi gaharu
Kekar keras pohon akasia
Digugu ditiru itulah guru
Satria tanpa tanda jasa
Mengasuh bayi dalan buaian
Jangan sampai ikut terlena
Doa tulus mari panjatkan
Allah tempatkan disisi surga
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Yulaika Ramadhani