Menuju konten utama

Contoh Ikrar Syawalan Halalbihalal di Sekolah dari Siswa ke Guru

Ikrar syawalan halalbihalal di sekolah dilakukan siswa kepada guru. Simak contohnya dan penjelasan asal usul halalbihalal.

Contoh Ikrar Syawalan Halalbihalal di Sekolah dari Siswa ke Guru
ilustrasi Guru. foto/IStockphoto

tirto.id - Ikrar syawalan halalbihalal di sekolah biasa diucapkan dari siswa ke guru. Kegiatan ini menjadi ajang untuk saling memaafkan. Seperti apa contohnya?

Idul Fitri adalah kesempatan untuk saling maaf memaafkan selama lebaran. Termasuk antara siswa dan guru.

Selama belajar di sekolah, siswa kadangkala kerap membikin kesalahan hingga membuat guru terpaksa memberikan sanksi berupa hukuman.

Ada kalanya seorang siswa menyimpan rasa sakit hati terhadap sang guru hingga bisa menjadi sebuah dosa. Oleh sebab itu, pihak sekolah akhirnya membuat acara syawalan halalbihalal dalam rangka upaya saling maaf memaafkan.

Asal Usul Syawalan Halalbihalal

Syawalan sudah menjadi budaya di Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan selama bulan Syawal dalam rangka memperingati Hari Raya Idul Fitri.

Tujuan utama syawalan ialah agar semakin mempererat hubungan silaturahmi antara pihak yang terkait hingga bisa menimbulkan keharmonisan lagi.

Adapun istilah halalbihalal sebesarnya merupakan serapan dari kata halal yang ditambahi bi. Artinya menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah hal maaf-memaafkan setelah menunaikan ibadah puasa Ramadan, biasanya diadakan di sebuah tempat (auditorium, aula, dan sebagainya) oleh sekelompok orang atau ajang silaturahmi.

Beberapa versi melatarbelakangi terciptakan acara halalbihalal. Pertama, diawali seorang pedagang asal India yang berjualan di Taman Sriwedari, Solo, pada tahun 1935-1936.

Ia lantas menawarkan dagangannya dengan menyebutkan "martabak Malabar, halal bin halal, halal bin halal". Istilah ini kemudian dikenal untuk bepergian ke Sriwedari selama lebaran hingga menjadi ajang silaturahmi masyarakat.

Versi kedua yaitu dipopulerkan oleh KH Abdul Wahab Hasbullah sejak tahun 1948. Salah satu pendiri NU itu menyebutkan istilah halalbihalal kepada Presiden RI pertama Soekarno untuk silaturahmi tokoh politik.

Soekarno merespon dengan mengajak para tokoh untuk datang ke istana pada Hari Raya Idul Fitri tahun 1948 dalam rangka halalbihalal hingga menjadi tradisi hingga kini.

Selain itu, ada yang mengatakan bahwa halalbihalal sebenarnya sudah ada sejak zaman Mangkunegara I alias Pangeran Sambernyawa.

Ia mengadakan acara untuk para prajurit dan hulubalang di istana. Mereka diajak saling memaafkan setelah Sholat Idul Fitri.

Contoh Ikrar Syawalan Halalbihalal di Sekolah dari Siswa ke Guru

Berikut adalah contoh ikrar syawalan halalbihalal di sekolah dari siswa ke guru:

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Kepada Yang terhormat Bapak/Ibu Kepala Sekolah .....

Yang kami banggakan, seluruh Bapak/Ibu Guru sekolah .....

Puja dan puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT. Atas berkat rahmad dan hidayahnya, kita bisa menikmati hari yang cerah ini hingga menghadiri acara halalbihalal di sekolah.

Berikut kami bacakan ikrar syawalan halalbihalal siswa sekolah.....

Pertama, kami seluruh siswa sekolah .... mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H kepada Bapak/Ibu Guru.

Kedua, kami seluruh siswa .... mohon maaf sebesar-besarnya apabila selama ini banyak melakukan kesalahan ketika dibimbing Bapak/Ibu Guru, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.

Ketiga, kami seluruh siswa sekolah .... turut mendoakan agar Bapak/Ibu Guru selalu diberikan kemudahan dalam membimbing kami.

Semoga apa yang engkau lakukan selama ini bisa menjadi pahala besar di akhirat kelak.

Demikian ikrar syawalan halalbihalal yang kami sampaikan. Apabila ada kekurangannya, kami mohon maaf sebesar-besarnya.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Baca juga artikel terkait LEBARAN 2024 atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Iswara N Raditya