tirto.id - Salah satu karya seni rupa yang digunakan untuk menyampaikan sindiran hingga kritikan adalah karikatur.
Ilustrasi karikatur umumnya dibuat cukup menggelitik dan kontennya memiliki pesan untuk menyindir pihak lain secara halus.
Kendati demikian, ada pula karikatur yang dibuat dengan pesan sarkas hingga menyinggung pihak yang disindir.
Pengertian Karikatur
Karikatur merupakan bagian dari jenis gambar ilustrasi. Dikutip dari modul PJJ Seni Rupa Kelas VIII (2020), karikatur adalah gambar ilustrasi yang diciptakan sebagai upaya penyampaian sindiran atau kritikan.
Ciri yang melekat pada karikatur yaitu adanya penyimpangan proporsi tubuh seperti kepala atau bagian tubuh lain dibuat lebih besar.
Adanya penyimpangan proporsi tubuh ini membuat karikatur cukup lucu untuk disimak.
Sendiriannya pun disampaikan sederhana namun cukup mengena. Pemadatan konten sindiran ditampilkan melalui gambar dan balon teks percakapan yang dituliskan.
Karikatur banyak ditemukan di media massa seperti koran atau majalah. Namun, kini media online juga tidak jarang menampilkan karikatur sebagai bentuk penyampaian pesan.
Pada umumnya, masalah yang diangkat pada gambar satu panel ini berupa masalah sosial hingga politik kekinian.
Dikutip dari websiteUnimed, pembuat karikatur biasanya juga bekerja di bidang jurnalistik. Dirinya mengakomodasi kepentingan pada urusan jurnalistik itu sendiri.
Kadang gambaran umum tentang situasi atau kebijakan yang disajikan pada karikatur, dinilai mampu mewakili pendapat dari masyarakat tentang hal tersebut.
Contoh Karikatur
Contoh karikatur yang mengangkat tema keresahan sosial adalah kenaikan harga BBM. Karikatur dibuat dengan mengangkat tema kesulitan masyarakat akibat kenaikan BBM yang penuh pro dan kontra.
Dengan penyimbolan dan pemilihan topik yang tepat, seorang karikaturis dapat menjadi corong pembawa aspirasi masyarakat.
Fungsi Karikatur
Di balik pesan-pesan sindiran dan kritik yang disampaikan lewat karikatur, ada fungsi yang tersembunyi di sana. Berikut berbagai fungsi dari karikatur:
1. Penggiring opini.
Karikaturis dapat "mengacak-acak" perasaan masyarakat melalui karya karikaturnya.
Gambar tersebut dijadikan sebagai opini dan sekaligus berusaha memengaruhi pembacanya untuk pro atau kontra terhadap tema yang diangkat.
2. Sarana hiburan.
Ilustrasi tubuh dalam karikatur dibuat tidak proporsional sehingga memunculkan efek hiburan dalam penyampaian sindirian atau satire.
3. Memberikan gambaran citra seseorang.
Dalam mencipta sosok dalam karikatur, karikaturis juga dituntut agar bisa menggambar semirip mungkin sekali pun dalam tubuh yang tidak proporsional.
Dengan demikian, orang yang melihatnya segera tahu siapa sosok yang dijadikan objek karikatur.
Di masa sekarang, karikatur juga dijadikan gambar kenang-kenangan seperti untuk gambar pernikahan, wisuda, dan sebagainya.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Dhita Koesno