Menuju konten utama

Contoh Dongeng Singkat untuk Hari Dongeng Sedunia 20 Maret 2023

Contoh dongeng singkat untuk Hari Dongeng Sedunia 20 Maret 2023.

Contoh Dongeng Singkat untuk Hari Dongeng Sedunia 20 Maret 2023
Peserta menggunakan medium boneka kertas untuk menceritakan dongeng asal muasal Pemulutan pada lomba mendongeng bagi guru Taman Kanak Kanak dan Sekolah Dasar di Museum Negeri Sumatra Selatan Palembang, Selasa (27/9/2022). ANTARA FOTO/Feny Selly /hp.

tirto.id - Hari Dongeng Internasional akan diperingati pada Senin, 20 Maret 2023. Salah satu cara untuk merayakannya adalah dengan mendongengkan kepada anak sebagai bentuk kampanye hari dongeng.

Hari Dongeng Internasional dimulai pada tahun 2001 di Swedia kemudian menyebar ke negara-negara lain seperti Skandinavia. Sehingga pada tahun 2005 hari mendongeng telah tersebar di lebih dari 25 negara di dunia.

Dongeng merupakan cerita rakyat yang dibuat tidak berdasarkan fakta yang ada di masyarakat. Tujuan pembuatan dongeng pada awalnya sekadar untuk hiburan cerita rakyat, namun kini dongeng digunakan sebagai pengantar tidur anak.

Pada mulanya dongeng berkaitan dengan kepercayaan primitif terhadap sesuatu hal yang bersifat supranatural yang diimplementasikan terhadap animisme dan dinamisme.

Setelah berkembangnya zaman, cerita dongeng dibuat lebih ringan dan mengandung nilai-nilai kehidupan. Oleh karena itu, cerita dongeng selain tujuannya untuk pengantar tidur anak, juga digunakan sebagai media pembelajaran.

Sehingga para orang tua yang memiliki anak kecil pastikan saat memilihkan cerita dongeng yang mengandung pembelajaran di kehidupan sehari-hari.

Contoh Dongeng Singkat yang Mendidik untuk Anak-Anak

Apabila Anda tidak memiliki buku dongeng anak atau bingung untuk memilihkan cerita dongeng yang menghibur sekaligus mengandung nilai-nilai untuk anak.

Melansir dari laman Gramedia, berikut beberapa contoh dongeng pendek untuk anak-anak:

1. Dongeng Anak Gembala dan Serigala

Hidup seorang anak gembala yang bekerja pada saudagar kaya. Dia bertugas untuk merawat domba majikannya dan meminta tolong warga jika ada serigala yang mendekati domba. Bosan dengan rutinitasnya menggembala domba, anak domba tiba-tiba berteriak, "Tolong! Ada serigala di sini!". SOntak, warga desa pun segera menghampiri dan menolong, tetapi mereka kesal karena anak gembala hanya bercanda.

Senang dengan reaksi warga, anak gembala pun terus-terusan menipu warga dengan mengatakan ada serigala datang. Sampai suatu sore hari, datanglah segerombolan serigala yang mendekati domba dan anak gembala. Ketakutan, anak gembala pun berteriak minta tolong, tetapi tidak ada warga yang menjawab karena mereka sudah tidak dipercaya. Akhirnya si anak gembala menyesal dan tidak lagi mengulangi perbuatannya.

2. Si Kura-Kura yang Sombong

Seekor kura-kura sombong merasa dirinya lebih pantas terbang dibanding berenang dan jengkel karena tempurungnya yang berat. Dia pun selalu kesal ketika melihat burung-burung yang terbang bebas di langit.

Suatu hari, kura-kura memaksa seekor angsa untuk membantunya terbang dan si angsa mengusulkan kura-kura berpegangan pada sebatang kayu. Batang kayu tersebut pun kemudian diangkat oleh angsa dan dibawa terbang.

Sayangnya, genggaman tangan kura-kura melemah dan dia jatuh dengan keras. Untungnya kura-kura selamat karena keberadaan tempurung yang paling ia benci.

3. Dongeng Sangi Sang Pemburu

Pada zaman dahulu, terdapat seorang pemburu bernama Sangi yang tinggal di dekat sungai. Suatu ari, Sangi pergi berburu tapi eksal karena tidak menemukkan satu pun buruan. Sangi kemudian memilih beristirahat di sungai dan tidak sengaja melihat jejak babi hutan.

Dia mengikuti jejak tersebut dan melihat seekor babi hutan berada di mulut seekor naga. Sangi ketakutan dan bersembunyi di semak, tapi naga melihat Singa dan naga berubah menjadi pria tampan.

Pemuda itu mendekati Sangi dan menyuruh Sangi memakan babi hutan tersebut. Meski kebingungan, Sangi kemudian mendekat babi hutan dan kaget ketika melihat dirinya mampu memakan babi hutan dengan mudah.

Sangi pun kemudian berlari ke saudara-saudaranya dan mengatakan bahwa dia melihat naga. Namun, setelah rahasianya dibocorkan oleh Sangi, Sangi kemudian dikutuk dan berubah menjadi naga.

4. Gajah dan Pelupa

Geri adalah seekor gajah pelupa yang tidak pernah mengingat apapun dan selalu melupakan segala hal. Dia pun sering melupakan janjinya bersama teman dan mengingkari janjinya. Ketika dimarahi, Geri hanya dapat meminta maaf dengan tatapan yang menyedihkan. Karena hal tersebut, Geri dimusuhi oleh seekor gajah bernama Susi.

Susi sering kesal dan memarahi Geri ketika Geri lupa dengan janjinya. Sampai akhirnya, Susi meminta Geri merayakan ulang tahunnya dan jika Geri tidak datang, maka Susi tidak akan lagi berteman dengan Geri. Geri pun akhirnya mengingatkan pira besar di kasurnya agar dia bisa ingat untuk mengunjungi pesta Susi

Ketika pagi hari, Geri melihat pita besar di kasurnya dan ingat dia memiliki janji dengan seseorang, tetapi lupa siapa yang membuat janji dengannya. Geri pun berkeliling hutan untuk menanyakan semua orang dan berpikir untuk mengunjungi Susi karena Susi gajah terpintar yang ia kenal. Ketika mengunjungi rumah Susi, Susi senang karena Geri mengingat janjinya dan merayakan ulang tahun bersama Geri.

5. Kelinci dan Kura-Kura

Di suatu hutan, seekor kura-kura menantang kelinci yang sering mengejeknya untuk adu lari cepat. Dengan penuh percaya diri, kelinci pun mengiyakan ajakan kura-kura dan mengajak teman-teman hewannya untuk menonton kelinci memenangi kompetisi adu lari melawan kura-kura.

Pada waktu pertandingan, kelinci pun berlari dengan kencang dan meninggalkan kura-kura. Namun, kura-kura tetap berusaha sekuat tenaga untuk berlari dan menambah kecepatan larinya. Di tengah jalan, kelinci memutuskan untuk istirahat karena mengira kura-kura masih jauh berada di belakangnya.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Wulandari

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Wulandari
Penulis: Wulandari
Editor: Dipna Videlia Putsanra