Menuju konten utama

Clubhouse untuk Android? Ada "Space" Twitter yang Berbasis Audio

Twitter resmi merilis aplikasi mirip Clubhouse yang bisa diinstal di Android, bernama Spaces.

Clubhouse untuk Android? Ada
Fitur Spaces di Twitter menawarkan ruang diskusi berbasis audio. ANTARA/HO.

tirto.id - Twitter resmi mengumumkan fitur Spaces kini sudah bisa digunakan di perangkat Android.

"Spaces akan hadir dalam hitungan hari dan pengguna Android kini sudah bisa mengikuti, mendengarkan dan berbicara di Spaces," kata Twitter dalam keterangan resmi, dikutip Antara Kamis (4/3/2021).

Sama seperti Clubhouse, Spaces memungkinkan pengguna memasuki ruang virtual yang dapat terhubung secara audio dengan para pengikutnya, atau mengizinkan siapa saja untuk mendengarkan.

Sebelumnya, Spaces sudah hadir di Twitter sejak bulan Desember tahun lalu, berupa ruang percakapan secara langsung dalam format audio. Fitur ini diuji coba kepada pengguna iOS terlebih dulu.

Fitur yang diluncurkan ini mirip dengan aplikasi Clubhouse, yang sedang digandrungi masyarakat.

Untuk mengikuti diskusi yang sedang berlangsung di Spaces, pengguna bisa mencari lingkaran ungu di deretan Fleet aplikasi Twitter, kemudian klik lingkaran tersebut.

Selain mengklik Fleet, pengguna juga bisa bergabung ke ruang obrolan Spaces melalui tautan yang dibagikan.

Twitter mengaktifkan fitur emoji, captions di Spaces, pengguna lain juga bisa diundang untuk berbicara dalam diskusi tersebut.

Pengguna bisa melihat siapa saja yang bergabung di ruang diskusi itu dan memberi judul pada ruang diskusi. Twitter akan menambah kemampuan Spaces di waktu mendatang.

Daftar Aplikasi & Media Sosial Berbasis Audio Selain Spaces & Clubhouse

Clubhouse sendiri adalah aplikasi sosial media berbasis suara, yang memungkinkan untuk bertukar pikiran dengan berbagai orang di seluruh dunia.

Aplikasi ini dapat dipakai berdiskusi dengan banyak pengguna di dalam sebuah ruang atau room. Setiap pengguna dimungkinkan untuk memasuki room, mendengar, hingga berpartisipasi dalam diskusi yang sedang berlangsung di sana.

MengutipCNET, room tadi akan menampilkan percakapan dalam waktu sesungguhnya (real time) ketika peserta mengunggah suaranya. Dengan demikian, para peserta dapat saling memberikan pendapat atas tema yang sedang dibicarakan.

Bisa dikatakan, Clubhouse mirip seperti konferensi panel yang lengkap dengan moderator, pembicara dan peserta. Jika ingin berpendapat, peserta dapat "mengangkat tangan" dengan tanda tertentu agar diberikan kesempatan berbicara dan didengarkan. Meski demikian, Clubhouse memiliki tantangan, apakah fitur ini mampu mengatasi kebosanan pengguna.

Terdapat beberapa aplikasi media sosial berbasis audio selain Spaces dan Clubhouse sebagaimana dikutip dari laman Bustle:

1. Discord

Meski dikenal sebagai aplikasi yang menghubungkan para gamer, Discord dalam unggahan blognya belum lama ini menyatakan, ingin lebih inklusif dengan rebranding sebagai "tempat Anda untuk berbicara."

"Selama setahun terakhir, kami telah menanyakan kepada Anda .... banyak dari Anda, ternyata ini bukan hanya tentang video game lagi," pernyataan Discord.

Tidak jauh berbeda dengan Clubhouse, Discord memungkinkan pengguna membuat channel atau saluran terpisah dengan topik apa pun yang mereka sukai. Lalu, pengguna bisa mengundang siapa saja ke saluran ini untuk berkomunikasi baik itu menggunakan teks maupun audio.

Saluran itu bisa jadi membutuhkan aksi pertemanan dengan kreatornya, atau siapa pun dapat mampir, lalu pergi begitu saja tanpa permisi.

2. Riffr

Riffr menjuluki dirinya sebagai media sosial untuk podcast mikro. Riffr memungkinkan penggunanya untuk membuat podcast pendek, yang lalu dapat diunggah ke feed untuk dibagikan ke siapa saja.

Durasi podcast Riffr bisa berlangsung mulai dari lima detik hingga tiga menit. Pengguna juga bisa mencari topik untuk mendengarkan podcast lain serta membuat dan membina komunitas dengan para pengikutnya.

3. Spoon

Spoon juga tak jauh berbeda dengan media sosial yang telah disebutkan sebelumnya. Spoon menggunakan audio untuk pertunjukan langsung dan penonton dapat berpartisipasi.

Namun, Spoon memungkinkan penggunanya menerima donasi dari pengguna lainnya. Di Spoon, pengguna dapat berkomunikasi menggunakan tiga tipe audio, yakni talk, cast, dan live.

Pengguna Spoon pun tidak harus berbicara saat pertunjukan berlangsung. Mereka dapat mengunggah sesuatu, misalnya, twit opini menarik, lalu penonton lainnya bisa meresponsnya menggunakan audio (suara) mereka.

Baca juga artikel terkait TWITTER atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Teknologi
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Agung DH