Menuju konten utama

Ciri-Ciri dan Penyebab Terhambatnya Pembangunan Negara Berkembang

Penyebab terhambatnya pembangunan di negara berkembang, salah satu karena rendahnya minat menabung sehingga rendahnya tingkat investasi.

Ciri-Ciri dan Penyebab Terhambatnya Pembangunan Negara Berkembang
Ilustrasi. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/ama.

tirto.id - Kemajuan yang dicapai suatu negara dapat berbeda-beda. Hal ini dilatarbelakangi karena adanya perbedaan kondisi sejarah, letak geografi, perilaku masyarakat, serta Indeks Perkembangan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI) pada suatu negara.

Terdapat dua kriteria negara di dunia, yaitu negara maju dan berkembang. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, negara maju adalah negara yang industrinya merupakan tiang utama perekonomian, pendapatan per kapita relatif tinggi, teknologi berkembang, pertumbuhan penduduk relatif kecil, dan sumber alam terolah dan terawat.

Sedangkan negara berkembang adalah negara yang ciri-cirinya, antara lain, pertanian tradisional merupakan faktor produksi primer, industri belum berkembang, jumlah dan tingkat pertumbuhan penduduk besar, pendapatan per kapita rendah, serta sumber alam belum banyak yang terolah.

Pada tahun 1990, Menteri Keuangan Pakistan, Mahbub ul Haq, beserta Amartya Send an Gustav Ranis, mengembangkan Human Development Index (HDI), yang merupakan pengukuran dari angka harapan hidup, angka buta huruf, dan standar kehidupan bagi seluruh negara di dunia. HDI mulai diberlakukan oleh PBB pada tahun 1993.

HDI berguna untuk mengukur tingkat kesejahteraan hidup (khususnya kesejahteraan anak-anak), membedakan negara miskin (less developed country), negara berkembang (developing country), dan negara maju (developed country). HDI juga digunakan untuk mengukur dampak kebijakan ekonomi pada kualitas hidup.

Negara berkembang memiliki HDI sekitar 0,500-0,7999. Suatu negara dikatakan berkembang apabila memiliki ciri-ciri berikut.

  • Standar hidup masih relatif rendah, ketimpangan pendapatan yang parah, serta kurang memadainya pelayanan kesehatan dan sistem pendidikan.
  • Tingkat produktivitas yang rendah.
  • Tingkat pertumbuhan penduduk serta beban ketergantungan yang tinggi.
  • Angka pengangguran terbuka maupun terselubung sangat tinggi dan akan terus bertambah tinggi, sedangkan penyediaan lapangan kerja semakin terbatas.
  • Ketergantungan pendapatan yang sangat besar kepada sektor pertanian serta ekspor produk-produk primer (bahan-bahan mentah).
  • Pasarnya tidak sempurna dan informasi yang tersedia sangat terbatas.
  • Dominasi, ketergantungan, dan kerapuhan yang parah pada hampir semua aspek hubungan internasional.

Selain itu, dalam proses pembangunan yang berkepanjangan, negara-negara berkembang juga memiliki hambatan, yaitu:

  • Rendahnya minat menabung yang mengakibatkan rendahnya tingkat investasi.
  • Faktor instrisik yang berupa sikap dan budaya masyarakatnya serta sikap dan tingkah laku para elit politik dan pejabat pemerintahan.
  • Tingginya angka fertilitas (kelahiran)
  • Ketidakpastian hukum dan tingginya angka korupsi.
  • Posisi negara dalam sejarah dan sistem budaya.
  • Tingginya hutang kepada badan kreditur seperti Bank Dunia (World Bank) dan International Monetary Fund (IMF).
  • Kurangnya ketertarikan dan pemahaman perusahaan-perusahaan multinasional akan dinamika-dinamika spesifik yang tengah terjadi pada negaranya.
  • Dominasi peraturan perdagangan oleh negara-negara kaya dan berkuasa.
  • Sumber daya alamnya dieksploitasi hanya untuk membayar hutang luar negerinya.

Baca juga artikel terkait CIRI-CIRI NEGARA BERKEMBANG atau tulisan lainnya dari Chyntia Dyah Rahmadhani

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Chyntia Dyah Rahmadhani
Penulis: Chyntia Dyah Rahmadhani
Editor: Yantina Debora