tirto.id - Hari Raya Idul Adha atau disebut Hari Raya Idul Kurban jatuh pada Kamis, 29 Juni 2023. Guna memperingati hari raya ini, pemerintah menetapkan cuti bersama pada Rabu, 28 Juni 2023 dan Jumat, 30 Juni 2023.
Pada setiap Hari Raya Kurban, umat muslim memperingatinya dengan menyembelih hewan kurban. Daging kurban yang sudah disembelih itu, kemudian akan dibagikan kepada masyarakat.
Menghadapi momen semacam ini, pengetahuan mengenai ciri-ciri daging yang layak dikonsumsi ataupun yang tidak layak dikonsumsi tentu sangat penting. Apalagi, ketika daging kurban yang beredar di tengah masyarakat jumlahnya cukup berlimpah.
Pengetahuan semacam ini amat diperlukan agar berbagai dampak yang membahayakan dari daging yang sudah tidak segar dapat segera diantisipasi.
Ciri-ciri Daging Sudah Tidak Segar
Berikut adalah ciri-ciri daging tidak segar yang tidak layak untuk dikonsumsi, sebagaimana dirangkum dari Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu dan Holycow Steak.
1. Daging mengeluarkan aroma tidak sedap.
Ketika Anda menerima daging kurban, Anda harus memperhatikan dan mencium aroma daging itu dengan seksama. Bila daging kurban itu mengeluarkan aroma yang tidak sedap, itu berarti daging telah mengalami degradasi protein.
Bau tidak sedap itu berasal dari proses pertumbuhan bakteri pembusuk pada daging, seperti lactobacillus sp dan pseudomonas spp.
2. Tekstur daging berlendir.
Bila Anda menerima daging kurban, terutama daging sapi yang teskturnya mulai terasa lengket dan berlendir, maka berarti daging kurban yang Anda terima sudah hampir membusuk.
Jadi, bila Anda menerima daging semacam ini, sebaiknya hindari untuk mengonsumsinya. Selain itu, Anda juga harus segera mencuci tangan agar bakteri yang menempel di tangan tidak menyebar ke tempat lain.
3. Daging memiliki warna tidak normal, atau ada perubahan warna pada daging kurban.
Normalnya, daging yang masih segar akan berwarna merah cerah. Jadi, bila Anda menerima daging kurban yang warnanya berubah dan tidak lagi cerah, maka Anda tidak perlu mengonsumsi daging itu.
Daging yang tidak segar biasanya akan berwarna:
- warna daging berubah menjadi coklat keabuan
- muncul bintik pada daging dengan warna seperti biru, hijau, dan abu-abu
Perubahan warna ini bisa disebabkan oleh beragam hal, seperti adanya pertumbuhan mikroba, atau daging kurban terlalu lama terpapar cahaya matahari. Selain itu, suhu udara di ruangan terbuka yang cukup panas, juga sangat rentan terhadap suburnya pertumbuhan bakteri yang memicu proses pembusukan daging kurban.
4. Daging tidak tampak lembab.
Daging segar memiliki penampilan yang menampakkan kelembaban pada daging. Warna merah pada daging segar, terutama pada daging sapi dan kambing, tampak merah merata dan terbebas dari noda atau bercak asing. Sementara itu, daging yang sudah tidak segar, akan tampak kering, apek, lesu dan kusam.
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Nur Hidayah Perwitasari