Menuju konten utama

Chevrolet Indonesia Fokus Garap Segmen SUV

Chevrolet optimistis produk SUV miliknya bisa diterima oleh pasar Indonesia.

Chevrolet Indonesia Fokus Garap Segmen SUV
Chevrolet di bawah bendera PT General Motors Indonesia (GMI) saat ini menggelar Chevrolet 101 Festival. tirto.id/Dio Dananjaya

tirto.id - Chevrolet di bawah bendera PT General Motors Indonesia (GMI) saat ini fokus menggarap segmen SUV yang tengah populer di Indonesia. Beberapa model SUV yang dijual di sini juga diklaim mengalami pertumbuhan positif.

Padahal persaingan di segmen SUV diisi oleh nama-nama besar dari pabrikan Jepang, Eropa, ataupun Cina. Chevrolet pun masih optimistis bisa diterima oleh pasar, sebab merek asal Amerika Serikat ini yakin sudah cukup lama dikenal sebagai produsen SUV dan pikap ternama di Indonesia.

Yuniadi H. Hartono, PR and External Affairs Director PT GMI, berujar konsumen Chevrolet kebanyakan adalah mereka yang menyukai kualitas dan gaya mobil khas Amerika. Ia menambahkan, segmen tersebut tak bisa disamakan dengan merek mobil dari Jepang, Eropa, maupun Cina.

“Saya pikir beda karena kalau lihat mobil tidak hanya technical spec dan bentuknya, tapi passion-nya. Saya pikir masing-masing punya kekuatan dan strategi sendiri,” ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (25/6/2019).

Adi juga mengatakan, pihaknya akan terus memenuhi kebutuhan pasar dengan membawa model-model yang memiliki potensi dan dapat diterima oleh selera konsumen Indonesia. Terutama di segmen SUV, yang saat ini telah diisi oleh Trailblazer dan Trax.

“Kami akan terus mengikuti perkembangan pasar. Kalau melihat 10 – 20 tahun lalu kan pasar begitu dinamis, tahun 90-an senang sedan, terus hatchback, terus MPV. Dulu SUV bukan first car, tapi sekarang berubah,” lanjutnya.

Chevrolet Captiva yang saat ini sudah tak tersedia di line-up produk Chevrolet di Indonesia, sebetulnya telah mengalami pembaruan di Thailand. Meski begitu, PT GMI memberi sinyal belum akan menjual model tersebut untuk pasar Tanah Air.

Chevrolet berdalih sedang fokus menggarap pasar Trailblazer dan Trax yang baru hadir dua tahun lalu di Indonesia. Artinya, fenomena mobil kembar alias rebadge antara Chevrolet Captiva dan Wuling Almaz belum akan terjadi di sini.

“Ini dua entitas yang berbeda, jadi saya tidak bisa cerita banyak. Yang kita fokuskan di sini hanya Chevrolet, di Indonesia kami tidak ada kaitannya. Mungkin mirip tapi ini beda,” terang Adi.

Chevrolet 101 Festival

Memasuki pertengahan tahun 2019, beberapa pabrikan otomotif biasanya mulai disibukkan dengan beberapa agenda tahunan, seperti salah satunya pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS). Sedangkan Chevrolet rupanya punya strategi sendiri dengan menggelar Chevrolet 101 Festival.

Gelaran yang berlangsung dari 25 Juni hingga 30 September 2019 ini dilakukan untuk semakin mendekatkan hubungannya dengan masyarakat luas, terutama pelanggan Chevrolet di daerah-daerah.

“Kami lihat konsumen datang tak hanya dari kota-kota besar tapi juga daerah lain, makanya kami datang langsung ke 101 titik di Indonesia. Harapannya konsumen bisa melihat dan merasakan sendiri produk kami,” kata Donald Rachmat, General Director PT GMI, dalam kesempatan yang sama.

Tak hanya sekadar ajang pamer, lewat acara ini Chevrolet juga menawarkan program pembelian khusus dengan DP ringan, cicilan ringan, hingga bunga 0 persen. Konsumen juga bisa mendapat undian berhadiah satu unit Chevrolet Spark di akhir program acara.

Menariknya Chevrolet juga memberikan program servis gratis termasuk biaya jasa dan spare part sampai 30.000 km (untuk tipe Spark, Trax dan Colorado) dan 60.000 km (untuk Trailblazer) selama event berlangsung.

Baca juga artikel terkait CHEVROLET atau tulisan lainnya dari Dio Dananjaya

tirto.id - Otomotif
Reporter: Dio Dananjaya
Penulis: Dio Dananjaya
Editor: Yantina Debora