Menuju konten utama

Chang'e Sukses Mendarat, Cina Mulai Misi Tumbuhkan Tanaman di Bulan

Pesawat luar angkasa Chang'e berhasil mendaratkan tabung kedap udara di sisi terjauh bulan pada 3 Januari 2019.

Chang'e Sukses Mendarat, Cina Mulai Misi Tumbuhkan Tanaman di Bulan
Pesawat antariksa kembar Mars Cube One (MarCO) terbang di atas Mars dengan Bumi dan matahari di kejauhan. The MarCOs akan menjadi CubeSats pertama - semacam modular, mini-satellite - yang terbang ke angkasa luar. Mereka dirancang untuk terbang di belakang pendaratan InSight NASA saat pelayaran ke Mars. NASA / JPL-Caltech VIA AP

tirto.id - Matt Damon dalam film The Martian (2015) memerankan seorang astronot yang terdampar di Mars. Dia bertahan hidup dengan menanam kentang dan memproduksi makanan yang cukup hingga beberapa bulan.

Misi antariksa Cina bermaksud mewujudkan fiksi The Martian itu menjadi kenyataan. Biro Administrasi Nasional Antariksa Cina dalam eksperimennya selama kurang dari seratus hari akan mengumumkan hasil risetnya.

Melansir South China Morning Post, Senin (14/1/2019), pesawat luar angkasa Chang'e berhasil mendaratkan tabung kedap udara di sisi terjauh bulan pada 3 Januari 2019.

Tabung itu tingginya 18 cm, berdiameter 16 cm, dengan berat 3 kg, dan seharga lebih dari 10 juta yuan. Bentuknya menyerupai silinder yang terbuat dari campuran alumunium. Di dalamnya mengandung telur ulat sutra, biji-bijian kentang, dan tanaman sejenis selada.

Selain mendaratkan tabung kedap udara itu, misi Chang’e 4 sebagaimana diwartakan The Guardian juga melakukan uji tanah dan pengukuran suhu di bulan. Hal itu untuk mengungkap petunjuk baru penciptaan bulan dan asal-usul air yang melimpah di bulan.

Penyelidikan juga menaruh tanaman kecil yang disebut Arabidophis thaliana. Item lain yang diujicobakan yaitu kentang, kapas, lobak, lalat buah, dan ragi.

Jika percobaan berjalan dengan baik, tanaman-tanaman itu akan mengeluarkan akar-akarnya dan bertunas. Sementara, telur ulat sutra akan menjalani metamorfosisnya dari menetas hingga dewasa.

Penanaman tersebut tidaklah mudah sebab permukaan bulan memiliki suhu mencapai lebih dari 100 derajat celcius pada siang hari dan minus 100 derajat pada malam hari. Tantangan lain yaitu radiasi matahari dan gravitasi yang rendah.

Profesor Xie Gengxin, ilmuwan Cina yang menangani eksperimen tersebut mengatakan, jika proyek itu sukses, akan menjadi dasar bagi manusia untuk hidup di luar angkasa.

Tim proyek tersebut tengah mendesain tabung dengan suhu berkisar antara 1 hingga 30 derajat celsius. Kondisi ini memungkinkan cahaya matahari bisa diterima makhluk hidup. Air dan nutrisi juga bisa diserap tanaman.

Ulat sutra nantinya dimungkinkan dapat mengkonsumsi oksigen yang dilepaskan tanaman, mengeluarkan karbon dioksida, dan kotorannya dapat menyuburkan tanaman.

Sebenarnya, misi menumbuhkan bunga di bulan tersebut bukan yang pertama. Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) pada 16 Januari 2016 juga telah menunjukkan sejenis bunga kebun yang mekar dalam sistem khusus tanaman yang diletakkan di Stasiun Antariksa Internasional. Orbitnya sekitar 300 km di atas bumi.

Baca juga artikel terkait MISI LUAR ANGKASA atau tulisan lainnya dari Isma Swastiningrum

tirto.id - Teknologi
Penulis: Isma Swastiningrum
Editor: Dipna Videlia Putsanra