tirto.id - Jeanette Epps akan menjadi astronot wanita berkulit hitam pertama yang menjejakkan kakinya di ISS atau International Space Station. ISS sendiri adalah sebuah stasiun luar angkasa yang terletak di orbit sekitar Bumi yang ditempati oleh beberapa astronot secara bergantian. ISS adalah tempat tinggal bagi para astronot yang telah diberikan misi untuk pergi ke luar angkasa.
Berdasarkan siaran pers dari laman resminya, NASA telah menugaskan Jeanette Epps ke dalam misi Boeing Starliner-1 NASA, yaitu penerbangan awak operasional pertama menggunakan pesawat ruang angkasa Boeing CST-100 Starliner dalam misi ke ISS. Bersama dengan Sunita Williams dan Josh Cassada, ia akan menjalankan misi tersebut dalam jangka waktu yang panjang, yaitu selama enam bulan.
Pencapaian tersebut tidak diraihnya dengan mudah. Sebelum mencapai titik ini, banyak rintangan yang telah dilaluinya. Wanita asal Syracuse, New York ini memulai pendidikan perguruan tingginya di Le Moyne College pada 1988. Empat tahun setelahnya, tahun 1992, ia mendapat gelar sarjana dalam bidang atau jurusan fisika.
Jeanette pun melanjutkan jenjang pendidikannya di University of Maryland College Park untuk gelar magister dan doktorat. Pada tahun 1994 ia berhasil mendapat gelar magister dalam sains dan mendapat gelar doktorat di bidang aerospace pada tahun 2000.
Sebelum memulai kiprahnya di NASA, ia bekerja di Ford Motor Company sebagai peneliti ilmiah selama dua tahun hingga 2002. Setelah itu ia bekerja sebagai Petugas Operasi Teknis di Central Intelligence Agency. Setelah tujuh tahun bekerja di sana hingga 2009, NASA pun merekrutnya sebagai bagian dari kelas atau kelompok astronot.
Sampai saat ini, wanita yang bertempat tinggal di Houston, Texas ini bekerja di NASA Johnson Space Center. Ia pun melalui beberapa pelatihan panjang yang memakan waktu hingga enam bulan, di antaranya adalah pelatihan medis lapangan, geologi, robotik, dan yang lainnya.
Sebelumnya Jeanette sudah pernah ditugaskan dalam misi ke ISS pada 2018 dan dicanangkan sebagai astronot wanita berkulit hitam pertama yang pergi ke ISS. Tetapi, misi tersebut gagal ia lakukan.
Dikutip dari The Verge, NASA mengumumkan bahwa Jeanette telah ditarik dari misinya karena alasan yang tidak ditentukan. Seharusnya, ia diluncurkan sebagai bagian dari Ekspedisi 56/67 pada Juni 2018 lalu. Posisinya pun digantikan oleh astronot Serena Auñón-Chancellor.
Walaupun begitu, penantiannya pun terbayar. Ia telah dipilih sebagai salah satu astronot yang akan menjalankan misi Boeing Starliner-1 NASA. Hal tersebut adalah pencapaian besar baginya, mengingat namanya akan diingat sebagai astronot wanita berkulit hitam pertama yang akan pergi ke ISS.
Penulis: Fatimah Mardiyah
Editor: Yantina Debora