Menuju konten utama

Cegah Virus Corona: EMA Bantu Mempercepat Pengembangan Vaksin

Pengembangan vaksin virus corona akan dipercepat untuk mencegah korban jatuh lebih banyak.

Cegah Virus Corona: EMA Bantu Mempercepat Pengembangan Vaksin
Konsultan Virologi RSUI Dr Fera Ibrahim memberikan pemaparan saat sosialisasi perkembangan virus corona di Rumah Sakit Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Selasa (4/2/2020). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha.

tirto.id - European Medicines Agency (EMA) akan berkontribusi untuk mempercepat pengembangan vaksin virus corona atau 2019-nCoV. EMA mengambil tindakan nyata untuk mempercepat pengembangan dan ketersediaan produk obat-obatan untuk perawatan dan pencegahan virus corona.

"Virus corona baru telah dinyatakan sebagai darurat kesehatan publik yang menjadi perhatian internasional oleh WHO, dan kami sedang memanfaatkan keahlian dari jaringan obat-obatan Eropa untuk memberikan saran ilmiah dan memberikan umpan balik pada setiap perkembangan obat yang diusulkan," kata Direktur Eksekutif Agensi, Guido Rasi.

EMA sedang mensurvei lanskap antivirus atau vaksin untuk mengobati atau mencegah infeksi virus corona. EMA juga menganalisis semua informasi yang tersedia tentang pengembangan obat. Untuk mengatasi ancaman kesehatan masyarakat yang muncul, EMA berkolaborasi dan bertukar informasi dengan otoritas kesehatan masyarakat.

Saat ini tidak ada obat komersial yang bisa mendeteksi, mengobati atau mencegah infeksi virus corona. EMA akan mendukung pengembang obat-obatan dengan semua sumber daya yang tersedia untuk memajukan dan mempercepat pengembangan langkah-langkah efektif untuk memerangi dan mencegah penyebaran virus ini.

Virus corona atau Novel Coronavirus (2019-nCoV) adalah virus yang diidentifikasi sebagai penyebab wabah penyakit pernapasan yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, Cina. Awalnya, banyak pasien yang terinfeksi di Wuhan dilaporkan berkaitan dengan pasar seafood dan hewan liar, sehingga menunjukkan penyebaran dari hewan ke orang.

Namun, semakin banyak pasien yang terinfeksi dan tidak memiliki kaitan atau pernah mendatangi pasar hewan itu, sehingga menunjukkan penyebaran dari manusia ke manusia. Hingga saat ini, belum jelas seberapa mudah virus ini menyebar di antara manusia, demikisn menurut CDC.

Virus corona telah menyebar ke 24 negara, termasuk Cina, menurut data World Health Organization (WHO) pada Selasa (4/2/2020). WHO menyatakan, dalam tiga hari terakhir tidak ada negara baru yang melaporkan kasus infeksi virus corona baru atau (2019-nCoV).

WHO mencatat, sejak 2 Februari hingga 4 Februari 2020 ada 23 negara di luar Cina yang melaporkan kasus penyakit pernapasan akut akibat infeksi virus corona baru. Pada 4 Februari ada enam laporan kasus baru di negara di luar Cina, masing-masing dua kasus Malaysia dan Jerman serta masing-masing satu kasus di Korea Selatan dan Vietnam.

Meski penyebaran virus corona di luar Cina tidak menunjukkan peningkatan dalam tiga hari terakhir, jumlah kasus penyakit pernapasan akut akibat infeksi virus 2019-nCov yang dikonfirmasi di Cina masih mengalami peningkatan signifikan.

Menurut data WHO per 4 Februari 2020, jumlah kasus penyakit pernapasan akut akibat infeksi virus corona yang dikonfirmasi di Cina mencapai 20.471 kasus dan 3.235 di antaranya merupakan kasus baru.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Agung DH