tirto.id - Perusahaan teknologi Cina, ZTE, mengonfirmasi absen dari pameran teknologi Mobile World Congress (MWC) 2020 di Barcelona, Spanyol pada akhir bulan Februari, lantaran dampak wabah merebaknya virus corona.
“Kami cenderung menjadi perusahaan yang terlalu sopan, dan tidak ingin membuat orang tidak nyaman,” ujar juru bicara ZTE, dikutip Antara dari The Verge, Rabu (5/2/2020).
GSMA sebagai panitia penyelenggara MCW 2020, sejauh ini menyatakan bahwa acara tersebut "akan berjalan sesuai rencana." ZTE sendiri pada gelaran MWC tahun lalu mengumumkan ponsel 5G pertamanya.
Untuk mengantisipasi virus corona, GSMA mengambil sejumlah langkah, antara lain peningkatan program pembersihan dan desinfeksi di semua titik yang memiliki potensi kontak fisik yang tinggi.
Area tersebut di antaranya katering, pegangan tangan, toilet, pintu masuk/keluar, layar sentuh publik, dengan penggunaan bahan dan produk pembersih/sanitasi yang benar.
Selain itu, GSMA melakukan peningkatan dukungan medis, kampanye untuk meningkatkan kesadaran melalui berbagai informasi dan lewat online, dan menyediakan bahan sanitasi dan desinfeksi untuk penggunaan umum.
Pihak penyelenggara juga meningkatkan kesadaran dan pelatihan untuk semua staf dan karyawan tentang langkah-langkah pencegahan pribadi, misalnya kebersihan pribadi dan frekuensi penggunaan produk sanitasi/desinfeksi.
GSMA juga memberi saran kepada peserta pameran soal tindakan pembersihan dan disinfeksi yang efektif terhadap stan, kantor, serta panduan tentang tindakan kebersihan pribadi dan perilaku pencegahan secara umum.
Selain itu, GSMA memberi penyuluhan pedoman kesehatan kepada hotel-hotel di Barcelona, transportasi publik dan pribadi, restoran dan outlet katering, serta ritel.
Penyelenggara juga memasang tanda untuk mengingatkan peserta akan rekomendasi kebersihan, menerapkan protokol penggantian mikrophone untuk pembicara, serta menyarankan agar semua peserta mengadopsi "kebijakan tanpa jabat tangan."
Sejauh ini, virus corona telah menewaskan lebih dari 400 orang, membuat lebih dari 20.000 orang sakit, memengaruhi perjalanan karena banyak maskapai menunda penerbangan, menyebabkan perusahaan teknologi seperti Apple untuk sementara waktu menutup semua kantor untuk mengantisipasi virus, yang juga dapat mengancam produksi mereka.
Perusahaan teknologi asal Cina lainnya, Huawei, juga menunda konferensi pengembang perusahaan dikarenakan virus tersebut. Sementara itu, pemerintah Cina memperpanjang libur Tahun Baru Imlek hingga 9 Februari.
Penulis: Ibnu Azis
Editor: Agung DH
