Menuju konten utama

Cegah Stres, Jemaah Haji Lansia Diimbau Aktif Bersosialisasi

Jemaah haji lansia diimbau aktif bersosialisasi guna menghindari stres, cemas, berpikir positif, dan menghindarkan adanya penurunan daya ingat.

Cegah Stres, Jemaah Haji Lansia Diimbau Aktif Bersosialisasi
Umat islam memadati ka’bah untuk menjalankan ibadah umrah di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Rabu (7/6/2023). Umat islam dari seluruh dunia melakukan umrah wajib dan umrah sunah di Masjidil Haram sebelum mengikuti puncak ibadah haji. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/tom.

tirto.id - Dokter Spesialis Penyakit Dalam di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, Arfik Setyaningsih menyampaikan jemaah haji lansia di Arab Saudi rentan terkena penyakit.

Agar tetap bugar selama ibadah haji, jemaah lansia disarankan aktif bersosialisasi dan mengikuti kegiatan yang dilakukan bersama kloternya.

“Hal ini berguna untuk menghindari stres, cemas, berpikir positif, dan menghindarkan adanya penurunan daya ingat," kata Arfik di Makkah, Jumat (9/6/2023).

Meski begitu, Arfik menegaskan jemaah haji diimbau untuk tidak terlalu berlebihan dalam melaksanakan aktivitas fisik. Pelaksanaan Ibadah harus menyesuaikan dengan kondisi fisik individu.

“Jemaah haji khususnya Lansia disarankan untuk beristirahat cukup, minimal 8 sampai 9 jam dalam sehari,” ujar Arfik.

Jemaah haji juga diimbau mencukupi kebutuhan cairan untuk mencegah dehidrasi. Arfik menyebutkan jemah tanpa gangguan ginjal kronis dan pembengkakan jantung, minimal harus minum 3 liter sehari untuk mencukupi kebutuhan cairan harian.

“Jemaah diimbau jangan takut untuk kencing. Jemaah dapat minum bertahap yaitu 2 atau 3 teguk setiap 15 menit dan jangan menunggu haus,” sambungnya.

Salain itu, jemaah diminta tidak minum air zamzam yang dingin. Hal ini agar menghindari perubahan suhu di tubuh yang ekstrem.

Jemaah haji dengan diabetes melitus juga diimbau agar tidak berlebihan mengonsumsi kurma dan minuman manis.

“Asupan nutriasi jemaah haji tidak hanya dari kurma, yang penting adalah makan 3 kali sehari. Kecukupan kalori, protein, karbohidrat, lemak dan vitamin,” kata Arfik.

Selain itu, bagi jemaah haji yang memiliki komorbid atau penyakit kronis diimbau mengonsumsi obat yang telah dianjurkan dokter secara teratur.

“Jemaah haji diimbau tidak mengabaikan gejala gangguan kesehatan sekecil apapun, dan segera berkonsultasi dengan tenaga Kesehatan di kloternya,” ujar Arfik.

Berdasarkan data Puskes Haji Kemenkes, per Kamis 8 Juni 2023, total jemaah haji yang wafat sebanyak 29 orang. Kemudian, data pelayanan KHHI menunjukkan sebanyak 392 pasien rawat inap dan 108 jemaah masih dirawat.

Baca juga artikel terkait IBADAH HAJI 2023 atau tulisan lainnya dari Mochammad Fajar Nur

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Mochammad Fajar Nur
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Gilang Ramadhan