Menuju konten utama

Cedera Silvio Escobar Permudah Bhayangkara FC Kalahkan Perseru

Cedera Silvio Escobar di babak pertama dinilai mempengaruhi keseimbangan permainan Perseru yang pada akhirnya takluk dari Bhayangkara FC.

Cedera Silvio Escobar Permudah Bhayangkara FC Kalahkan Perseru
Pesepak bola Bhayangkara FC Adam Alis Setyono berebut bola dengan pesepak bola Perseru Arthur Barrios Bonai dalam laga lanjutan Liga 1 di Stadion PTIK, Jakarta, Rabu (12/9/2018). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

tirto.id - Pelatih Perseru Serui, I Putu Gede menyoroti faktor penting yang dinilainya mempengaruhi hasil laga Bhayangkara FC vs Perseru pada pekan 21 GoJek Liga 1 di Stadion PTIK, Rabu (12/9/2018) malam. Putu menyebut jika cedera pemain kuncinya, Silvio Escobar membuat performa Perseru terganggu.

Dalam pertandingan itu sendiri, Perseru sebenarnya hanya takluk dengan skor tipis 1-0. Gol tunggal Bhayangkara FC lahir lewat kaki pemain veteran, Herman Dzumafo di babak kedua atau saat Silvio Escobar sudah tidak berada di lapangan.

Putu sendiri tak bermaksud menyebut timnya bergantung pada Escobar semata. Tetapi, yang dimaksudnya berpengaruh adalah kondisi tim yang tak seimbang akibat cederanya sang penyerang.

"Pertandingan buat kami tidak sesuai harapan, baik dalam performa maupun dalam hasil. Hanya kami menyoroti tentang Escobar yang ada masalah di awal, dia ada cedera sehingga jadi sedikit masalah untuk tim ini," ujar Putu seperti dikutip laman resmi GoJek Liga 1.

Silvio Escobar sendiri mengalami permasalahan pada kakinya sejak babak pertama. Tepatnya pada menit ke-43, ia terpaksa tak dapat melanjutkan pertandingan dan ditarik ke luar lapangan. Oleh putu, pos yang ditinggalkan Escobar berupaya ditambal dengan memasukkan Arhut Barrios Bonai.

"Awal-awal kami sudah gereget, ada fighting spiritnya, Escobar ini marwah kami tapi ketika dia keluar ada sedikit penurunan ciri khas, terutama di depan. Banyak faktor dan salah satunya Escobar," sambung sang pelatih.

Dengan hasil tersebut, Perseru Serui terpaksa menyimpan ambisinya untuk keluar dari zona degradasi. Saat ini Delvin Rumbino dan kawan-kawan masih terpaku di peringkat 16 dengan torehan 23 poin, hasil enam kemenangan, lima kali imbang, serta 10 kekalahan.

Di lain pihak, Bhayangkara FC memperbaiki posisinya. Sang juara bertahan kini melambung ke peringkat tiga klasemen berkat torehan 35 poin, sama dengan Persib dan Bali United yang berada di urutan satu dan dua.

Meski meraih hasil impresif dan kembali membuka kans mempertahankan gelar juara, pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy tak menampik jika laga melawan Perseru cukup menyulitkan timnya. Sejak awal, Simon memang sudah mewaspadai Perseru. Kendati merupakan tim papan bawah, Cendrawasih Jingga memang memiliki reputasi sebagai tim dengan pertahanan kuat. Hal ini terbukti dari torehan Perseru sebagai tim dengan jumlah kebobolan paling sedikit di GoJek Liga 1 musim ini.

"Kami tahu ini akan menjadi laga yang berat, selalu sulit ketika menghadapi Perseru. Mereka di sini untuk poin dan berharap dapat tiga poin sebagai bonus. Kami berusaha selama tiga pekan untuk bisa lebih baik dengan bola," tandas Simon.

Pada pekan ke-22, baik Perseru maupun Bhayangkara FC akan melakoni ujian tak kalah berat. Perseru akan menjamu sesama tim papan bawah, PSMS Medan, sementara Bhayangkara FC dijadwalkan bertandang ke Stadion Surajaya untuk menantang Persela Lamongan.

Baca juga artikel terkait LIGA 1 2018 atau tulisan lainnya dari Herdanang Ahmad Fauzan

tirto.id - Olahraga
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan