tirto.id - Calon Wali Kota Yogyakarta nomor urut 3, Muhammad Afnan Hadikusumo, berjanji menjadikan Kota Yogyakarta sebagai kota pariwisata berkelas dunia. Ia meyakini sejumlah penataan di kota yang dikenal dengan julukan Kota Gudeg ini bisa memenuhi target tersebut.
"Untuk mencapai itu, dibutuhkan penataan kota berkelas dunia. Apa bisa? Bisa," lontar Afnan saat berkampanye di Kampung Purwodiningratan, Kemantren Ngampilan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Senin (28/10/2024) malam.
Afnan mengaku Kota Yogyakarta sudah memiliki modal dalam membangun kota pariwisata tingkat dunia. Pertama, Kota Yogyakarta telah tercatat dalam World Heritage UNESCO. "Modal utama itu. Kedua, kota Yogyakarta jadi tujuan utama pariwisata dan pendidikan," ujarnya.
Afnan bilang, upaya mewujudkan pariwisata Kota Yogyakarta berkelas mendunia harus didukung dengan modal sumber daya manusia (SDM) yang unggul. Ia menyinggung indeks pembangunan manusia di Kota Yogyakarta merupakan yang tertinggi secara nasional.
"Kota Jakarta pun kalah oleh Kota Yogyakarta. Itu modal bisa membangun kota Yogyakarta inovatif dan berbudaya," sebut Afnan.
Melalui pengembangan pariwisata, ia optimistis perekonomian Kota Yogyakarta akan sejahtera. Ia beralasan, pariwisata mampu mengungkit sektor dari berbagai lini untuk turut bertumbuh.
Selain pengembangan pariwisata, Afnan juga membeberkan program terkait kesejahteraan masyarakat dengan membuka rumah gizi yang memperhatikan masyarakat sejak dalam kandungan, lahir, bertumbuh, dan lansia.
Terkait masalah sampah, Afnan mengatakan timnya siap menangani sampah di Kota Yogyakarta dalam waktu 100 hari.
Menanggapi itu, tokoh masyarakat di Purwodiningratan, Lilik Zamroni, mengaku cocok dengan program paslon Afnan-Singgih.
"Pendapat saya, program Pak Afnan bagus biar Yogyakarta mendunia. Saya cocok sekali. Anak muda juga digarap oleh Pak Afnan, dengan pemuda dunia akan berubah. Menuju Yogyakarta mendunia," ujar Lilik yang juga Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Purwodiningratan di lokasi.
Penulis: Siti Fatimah
Editor: Andrian Pratama Taher