Menuju konten utama

Catatan Anniversary Cup 2018: Andritany Cedera, Egy Maulana Merana

Andritany cedera di partai terakhir PSSI Anniversary Cup 2018, sementara Egy Maulana Vikri tak pernah tampil dalam satu laga saja di turnamen tersebut.

Catatan Anniversary Cup 2018: Andritany Cedera, Egy Maulana Merana
Pesepak bola Tim Nasional U23 Egy Maulana Vikri mengikuti sesi latihan di Lapangan A Senayan, Jakarta, Sabtu (17/3/2018). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

tirto.id - Petualangan Timnas Indonesia U-23 di PSSI Anniversary Cup 2018 sudah berakhir pada Kamis, 3 Mei 2018. Garuda Muda hanya berhak duduk di urutan ketiga klasemen akhir, diungguli oleh Bahrain dan Uzbekistan. Catatan penting dari turnamen tersebut adalah cederanya kiper Andritany Ardhiyasa dan tidak dimainkannya Egy Maulana Vikri.

Timnas Indonesia U-23 memiliki pekerjaan rumah yang besar setelah PSSI Anniversary Cup 2018. Tim asuhan Luis Milla itu gagal mencetak satu gol saja dalam tiga pertandingan di turnamen itu. Di laga pertama, Timnas U-23 kalah 0-1 dari Bahrain. Berikutnya, Garuda Muda hanya bisa bermain tanpa gol dalam dua pertandingan beruntun melawan Korea Utara dan Uzbekistan.

Lini Depan Mandul, Egy Maulana Kurang Kompetitif

Luis Milla tidak menampik ada kekurangan dalam timnya. Namun, ia tetap mengangkat jempol untuk perjuangan tim dengan kapten Hansamu Yama Pranata itu.

“Tentu kita akan mengevaluasi. Turnamen ini menjadi ujian yang penting bagi kami atau tim lainnya untuk persiapan Asian Games. Memang ada beberapa faktor yang harus kita benahi. Tapi saya melihat pemain sudah berupaya maksimal di setiap pertandingan,” tutur Milla dikutip dari laman resmi PSSI.

Masalah lini depan yang mandul mencetak gol dalam tiga pertandingan, jadi pertanyaan besar. Pasalnya, Timnas Indonesia U-23 sebenarnya memiliki tiga penyerang. Mereka adalah Lerby Eliandri, Ilija Spasojevic, dan Egy Maulana Vikri. Lerby dan Spasojevic adalah dua pemain senior yang disuntikkan ke dalam Timnas U-23. Sementara itu, Egy Maulana yang masih 17 tahun, diangkut dari Timnas U-19.

Dalam laga pertama melawan Bahrain, Luis Milla mengandalkan Lerby Eliandri selama 90 menit. Berikutnya, di laga kedua, giliran Spasojevic yang diberi kesempatan tampil penuh melawan Korea Utara. Di pertandingan terakhir, Lerby kembali dipilih sebagai pemain depan.

Egy Maulana sama sekali tidak ditampilkan. Padahal, ekspektasi publik untuknya cukup tinggi. Pemain kelahiran 7 Juli 2000 itu direkrut oleh klub Polandia, Lechia Gdansk.

Namun, Luis Milla punya alasan tersendiri. Ia tidak memakai Egy karena sang pemain masih terlalu muda dan tidak bertarung dalam sebuah kompetisi.

"Egy punya kualitas dan talenta terbaik yang dimiliki Indonesia. Namun bila tidak merasakan level kompetisi, Egy akan sulit bersaing di Asian Games nanti karena lawan yang dihadapi mempunyai kualitas yang bagus dan merasakan atmosfer kompetisi di liga," sebut Milla menjelang duel melawan Uzbekistan lalu.

Menunggu Kabar Andritany Ardhiyasa

Masalah lain yang mencuat untuk Timnas Indonesia U-23 adalah cederanya Andritany Ardhiyasa, penjaga gawang senior yang ditambahkan ke dalam skuat Garuda Muda. Andritany cedera dalam pertandingan kontra Uzbekistan karena benturan dengan striker lawan, Sukhrob Nurulloev.

Dalam laga itu, Andritany langsung ditarik keluar. Posisinya digantikan oleh Awan Setho Raharjo. Kini, belum ada kepastian tentang waktu pemulihan sang kiper Persija.

Mudah-mudahan dia lekas sembuh dan bisa pulih seperti sedia kala. Kami minta doanya semua. Karena Andritany bukan hanya pemain Persija tapi aset nasional karena bermain untuk timnas Indonesia,” kata Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade dikutip laman resmi klub.

Peran Andritany sangat dibutuhkan oleh Persija yang tidak hanya mengarungi Liga 1 2018, tetapi juga babak semifinal Piala AFC 2018 zona ASEAN pada 7 Mei mendatang.

Baca juga artikel terkait PSSI ANNIVERSARY CUP atau tulisan lainnya dari Fitra Firdaus

tirto.id - Olahraga
Penulis: Fitra Firdaus
Editor: Fitra Firdaus