tirto.id - Juru bicara penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito mengatakan dengan jumlah kasus Corona mencapai lebih dari 100 ribu kasus merupakan tanda Indonesia masih dalam keadaan krisis.
"Hari ini adalah bangsa Indonesia mencapai angka yang secara psikologis cukup berarti yaitu 100 ribu dan ini mengingatkan semua pihak bahwa indonesia masih dalam kondisi krisis [kesehatan]," kata Wiku di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (27/7/2020).
Sebagai catatan, pasien positif virus COVID-19 di Indonesia menjadi 100.303 kasus per 27 Juli 2020 dengan rincian 37.292 pasien dalam perawatan, 58.173 orang dinyatakan sembuh, dan 4.838 orang meninggal.
Sementara kasus suspek tercatat 54.910 pasien. Jumlah tersebut berdasarkan data yang masuk ke pemerintah pusat hingga Senin siang, baik tes real time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) maupun Tes Cepat Molekuler (TCM).
Wiku juga mengingatkan agar masyarakat tetap waspada dengan COVID-19, tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga dunia.
Meski berbahaya, Wiku menyebut posisi Indonesia masih lebih baik. Indonesia berada di posisi 142 dari 215 negara bila dibandingkan per satu juta penduduk. Sementara itu, untuk di level Asia, Indonesia berada di peringkat 28 dari 49 negara Asia.
Wiku juga menegaskan publik tidak boleh lengah dengan COVID-19. Sebab, Indonesia masih dalam keadaan bahaya.
"Kondisi ini tidak serta-merta mengatakan Indonesia aman, Indonesia masih dalam kondisi krisis [kesehatan] dan kita tidak boleh lengah untuk menghadapi COVID-19 ini," ujarnya.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Zakki Amali