Menuju konten utama

Cara Satgas Tangani Lonjakan Kasus DKI: Buka Tower 8 Wisma Atlet

Pemerintah DKI Jakarta dan Satgas COVID-19 memutuskan untuk membuka tower 8 RSDC Wisma Atlet untuk pasien COVID-19.

Cara Satgas Tangani Lonjakan Kasus DKI: Buka Tower 8 Wisma Atlet
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Ganip Warsito (tengah) menjawab pertanyaan wartawan saat meninjau penanganan kasus COVID-19 di Kudus, Jawa Tengah, Rabu (2/6/2021). ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho.

tirto.id - Pemerintah DKI Jakarta dan Satgas COVID-19 memutuskan untuk membuka tower 8 Rumah Sakit Darurat COVID (RSDC) Wisma Atlet untuk pasien COVID-19. Selain itu, pemerintah DKI Jakarta memutuskan Rusun Nagrak, Cilincing sebagai tempat isolasi mandiri. Hal tersebut dilakukan dalam mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 di DKI Jakarta.

Dalam konferensi pers daring, Minggu (13/6/2021), Ketua Satgas COVID-19 Letjen TNI Ganip Warsito mengatakan, pemerintah memutuskan untuk menggunakan tower 8 RSDC Wisma Atlet sebagai tempat isolasi mandiri.

"Untuk mengatasi peningkatan kasus khususnya di DKI dan daerah penyangga pemerintah akan membuka tower 8 di Pademangan untuk perawatan pasien OTG," kata Ganip, Minggu.

Ganip mengatakan, tower 8 sebelumnya digunakan untuk tempat tenaga kesehatan beristirahat. Para tenaga kesehatan akan dipindahkan ke hotel terdekat. Ia memprediksi sekitar 1.572 tempat tidur akan bisa tercipta dari pengguna tower 8.

Selain itu, pemerintah juga mengoptimalkan keterisian kamar COVID-19 di tiap tower dari hanya diisi 2 tempat tidur per kamar menjadi 3 tempat tidur per kamar.

"Penambahan kapasitas ini bisa menambah 2.000 tempat tidur di RSDC dengan demikian kapasitas RSDC Kemayoran dapat meningkat dari kondisi sekarang 5.994 tempat tidur menjadi 9.566 tempat tidur," kata Ganip.

Selain pengoptimalan RSDC Wisma Atlet, pemerintah DKI Jakarta akan mengoperasikan Rusun Nagrak, Cilincing sebagai tempat isolasi mandiri. Tempat ini diperkirakan bisa menambah sekitar 2.550 tempat tidur untuk pasien COVID-19.

"Satgas bersama dengan Pemprov DKI tadi pagi saya sudah berkoordinasi langsung dengan Gubernur DKI mulai mengoperasikan fasilitas isolasi terkendali bagi pasien tanpa gejala di Rusun Nagrak Cilincing Terdiri terdiri dr 5 Tower masing-masing 16 lantai sehingga menambah 2.550 tempat tidur," kata Ganip.

Saat ini, Satgas COVID-19 tengah membantu persiapan Rusun Nagrak sebagai tempat isolasi mandiri. Satgas sudah mulai mengirimkan perlengkapan sesuai kebutuhan lokasi. "Dengan demikian RSDC akan memiliki kapasitas 12.116 tempat tidur penambahan ini riilnya menjadi 6120 tempat tidur atau sebesar 102 persen," kata Ganip.

Selain dua langkah di atas, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga menyiapkan wisma-wisma di lokasi terpencar sebagai tempat isolasi mandiri. Diperkirakan, total kapasitas wisma tersebut, ditambah Rusun Nagrak, bisa mencapai 8.000 orang. Pemerintah juga mulai membangun komunikasi dengan daerah penyangga Jakarta untuk membangun fasilitas isllasi OTG selain meningkatkan kapasitas rumah sakit 30-40 persen dan mobilisasi tenaga kesehatan.

"Daerah penyangga bekasi Depok Bogor dan Tangsel akan diaktifkan lagi tempat fasilitas isolasi OTG bila dibutuhkan. Rencana ini sebelumnya telah disiapkan Satgas COVID-19 dengan berkoordinasi berkolaborasi dengan pemerintah daerah setempat," kata Ganip.

Baca juga artikel terkait CORONA DI JAKARTA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri