Menuju konten utama

Cara Menkeu Menjaga Stabilisasi Keuangan dari Tantangan Global

Sri Mulyani menilai pertumbuhan ekonomi di Indonesia cenderung menguat.

Cara Menkeu Menjaga Stabilisasi Keuangan dari Tantangan Global
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pandangan pemerintah pada Rapat Paripurna di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (18/5/2018). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

tirto.id - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan pihaknya akan terus berwaspada karena tantangan global saat ini bisa berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

“Kami akan terus waspada karena terlihat pada saat pertumbuhan ekonomi menguat, maka eksternal balance kita juga menunjukkan tekanan dari sisi current account," ujar Sri di Kantor Kemenkeu Jakarta, Senin (28/5/2018).

Kendati demikian, Sri menilai kondisi pertumbuhan ekonomi saat ini cenderung menguat. Hal tersebut bisa dilihat dari pertumbuhan sebesar 5,06 persen pada triwulan I/2018. Angka tersebut naik jika dibandingkan pada triwulan I/2017 sebesar 5,01 persen.

Sri juga berpendapat bahwa Kementerian Keuangan akan memperhatikan kebijakan fiskal dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian dan keefektifan.

"Pertama, menjaga pelaksanaan (APBN) 2018 agar terus kredibel dan memperkuat kesehatan APBN dalam rangka untuk kami terus menjaga ruang fiskal yang memadai. Dengan demikian, instrumen fiskal juga bisa diandalkan," terangnya.

Sesuai APBN 2018, penerimaan negara sebesar Rp1.894 triliun dan pengeluaran Rp2.220 triliun. Terkait dengan penerimaan negara, Sri mengatakan, pemerintah akan menambahnya dengan melakukan reformasi perpajakan.

"Kami akan menggunakan berbagai informasi yang diperoleh untuk meningkatkan penerimaan pajak kita, terutama dari pajak dan para pelaku yang memiliki kapasitas membayar pajak," ucapnya.

Menurut dia, penerimaan pajak juga tumbuh cukup baik sebesar 14,9 persen. Sementara Pajak Penghasilan Badan (PPh) tumbuh sebesar 23,6 persen dan Pajak Penambahan Nilai (PPN) sebesar 14,1 persen. Pertumbuhan ini, kata Sri, sekaligus menunjukkan geliat perekonomian yang positif di dalam negeri.

Lalu dari sisi belanja negara, ia mengatakan pemerintah akan fokus mencari cara untuk melakukan efisiensi pengeluaran, terutama untuk belanja barang. Sebab, selama ini Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla selalu menekankan hal tersebut.

"Dari sisi belanja, kami akan terus menjaga agar belanja negara tepat guna, tepat sasaran, dan tepat waktu. Ini terutama untuk menjaga momentum 2018 ini. Selama ini presiden dan wapres menekankan untuk kami melakukan penelitian lebih dalam terhadap belanja yang tidak efisien, terutama belanja barang," katanya.

Prediksi Pertumbuhan Ekonomi di Akhir Tahun

Di tengah tantangan ekonomi global, Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi hingga akhir 2018 berada di kisaran 5,17 sampai 5,4 persen. Pemerintah berusaha untuk realisitis dan tetap berusaha memanfaatkan momentum ekonomi yang ada.

"Kami lihat nanti bagaimana dinamika di kuartal II ini. Jadi, kita lihat apakah momentum investasinya pick up dan konsumsi bisa tumbuh di atas 5 persen sesuai siklus kuartal II dan III dengan adanya hari raya Lebaran, THR, gaji ke-13, Asian Games," ungkapnya.

Kendati demikian, ia mengatakan Kementerian Keuangan akan berupaya mengejar target pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,2 persen hingga 5,4 persen seperti yang diproyeksikan oleh Bank Indonesia.

"Jadi, saat ini kami akan menyiapkan skenario kalau nanti BI dia punya proyeksi 5,2, ya kami akan lihat exercise komponennya apa saja di estimate oleh BI," ujarnya.

Menurut Sri, proyeksi yang dilakukan BI bisa saja tercapai asalkan pertumbuhan kredit berada di atas 8,9 persen dan pertumbuhan konsumsi rumah tangga di atas 5 persen hingga akhir tahun.

"Kami berharap ekspor akan meningkat sementara impor terjaga tidak melonjak terlampau tinggi, maka kita akan mendapatkan kombinasi yang favourable. Tapi, kita tahu bahwa kondisi memang cukup berfluktuasi, sehingga nanti dinamika terhadap keseluruhan faktor itu akan terlihat pada kuartal II, III, dan IV ya," kata Sri Mulyani.

Baca juga artikel terkait PERTUMBUHAN EKONOMI atau tulisan lainnya dari Shintaloka Pradita Sicca

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Shintaloka Pradita Sicca
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Alexander Haryanto